Menuju konten utama

Tolak Kenaikan BBM, PKS Walk Out dari Rapat Paripurna DPR

PKS menilai kenaikan harga BBM telah memukul rakyat yang baru saja bangkit usai dilumpuhkan pandemi Covid-19.

Tolak Kenaikan BBM, PKS Walk Out dari Rapat Paripurna DPR
Demo Tolak Kenaikan BBM Fraksi PKS di DPR. (tirto.id/Fatimatuz Zahra)

tirto.id -

Fraksi PKS DPR RI menyampaikan interupsi terkait dengan penolakan terhadap naiknya Harga BBM Bersubsidi dalam Rapat Paripurna DPR RI yang diselenggarakan di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa(6/9/2022).

Wakil Ketua Fraksi PKS, Mulyanto menegaskan Fraksi PKS menolak kenaikan harga BBM yang jelas-jelas sangat memberatkan masyarakat.

"Pimpinan, izinkan kami menyampaikan sikap PKS yang menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, karena kami yakin kebijakan tersebut semakin membebani kehidupan masyarakat, yang belum pulih benar dari Pandemi Covid-19," ujar Anggota Komisi VII DPR RI tersebut.

"Secara simbolik atas sikap penolakan tersebut kami walk out dari Sidang Paripurna DPR RI ini. Sebagai bentuk simpati kami atas sikap masyarakat di luar sana yang juga demo menolak kenaikan BBM bersubsidi. Demikian terima kasih," tutup Mulyanto yang kemudian berdiri dan keluar dari Rapat Paripurna DPR RI bersama anggota Fraksi PKS lainnya.

Di luar ruang rapat, anggota DPR RI Fraksi PKS menyerukan penolakan terhadap kenaikan harga BBM dengan memegang poster bertuliskan seruan penolakan.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Sabtu (3/9/2022) pukul 13.30 WIB.

Sejumlah BBM yang dinyatakan naik yakni Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Lalu Pertamax non subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

"Ini berlaku satu jam saat diumumkan penyesuaian dan akan berlaku pada pukul 14.30 WIB," kata Arifin saat jumpa pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengungkapkan alasan kenaikan harga BBM karena meningkatnya harga minyak dunia sehingga subsidi yang harus ditanggung pemerintah ikut naik dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN HARGA BBM atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Politik
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Fahreza Rizky