Menuju konten utama

TNI AU Bentuk Tim Investigasi Kecelakaan Pesawat Super Tucano

TNI AU membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab kecelakaan dua pesawat Super Tucano yang terjadi di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).

TNI AU Bentuk Tim Investigasi Kecelakaan Pesawat Super Tucano
Personil TNI Angkatan Udara memandu sejumlah penerbang pesawat tempur Super Tucano EMB-314 dari Skadron Udara 21 sesaat setelah mendarat di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Pattimura, Ambon, Maluku, Senin (10/9/2018). ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan

tirto.id - TNI Angkatan Udara akan membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab kecelakaan dua pesawat Super Tucano Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Kamis (16/11/2023).

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati, menerangkan tim investigasi terdiri atas berbagai unsur untuk menyelidiki kecelakaan yang terjadi di daerah Watugede, Keduwung, Pasuruan, Jawa Timur.

"Tim yang dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan Dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU akan melakukan investigasi dengan melihat faktor-faktor yang dikenal dengan istilah 5 M (Man, Machine, Medium, Mission and Management) secara menyeluruh terhadap penyebab jatuhnya kedua pesawat," Kata Agung dalam keterangan diterima, Jumat (17/11/2023).

Agung memastikan tim akan memeriksa secara langsung kondisi pesawat pasca accident di lokasi kejadian. Tim, kata Agung juga akan menjalani seluruh prosedur dalam menginvestigasi jatuhnya pesawat TNI AU, di antaranya kondisi cuaca pada saat kejadian, melakukan pemeriksaan seluruh personel yang terlibat dalam penerbangan dan berbagai kemungkinan lainnya.

"Dan terutama Flight Data Recorder pesawat yg merekam data penerbangan, data mesin, data komunikasi penerbang dan video penerbangan sampai detik terakhir berfungsi. Semoga investigasi berjalan lancar agar kita semua bisa mencegah hal yang sama terulang," Kata Agung.

Ia mengungkapkan tim yang dibentuk Puslaiklambangja TNI AU baru tiba di TKP. “Tim investigasi baru tiba di lokasi,” kata Agung kepada Tirto melalui pesan Whatsapp, Jumat.

Agung menambahkan Wakil KSAU Marsdya TNI A. Gustaf Brugman, M.Si (Han) sudah bertolak menuju Lanud Abdulrachman Saleh, Malang menyusul jatuhnya dua pesawat tempur Super Tucano. Gustaf akan langsung meninjau proses kecelakaan dua pesawat latih TNI AU tersebut.

"Selain sebagai wujud penghormatan dan rasa duka mendalam, atas gugurnya empat Prajurit terbaik TNI AU pada accident tersebut, kehadiran Wakasau juga menunjukkan keseriusan TNI Angkatan Udara dalam menyikapi jatuhnya kedua pesawat," Kata Agung.

"Selama di Malang, Wakasau meninjau secara langsung, proses evakuasi keempat prajurit TNI AU dari lokasi jatuhnya pesawat," Tutur Agung.

Sebelumnya, Kadispenau Marsekal Pertama TNI, R. Agung Sasongkojati, mengatakan kecelakaan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh TNI Angkatan Udara diduga akibat faktor cuaca buruk.

Agung mengatakan bahwa akibat kondisi cuaca buruk menyebabkan pilot tidak memiliki jarak pandang maksimal.

"Sehingga ini murni akibat cuaca kelihatannya, namun, saya belum bisa memastikan karena harus ada penyelidikan lebih lanjut," kata Agung, dikutip Antara, Kamis (16/11/2023).

Agung menjelaskan, ada empat pesawat yang melakukan sesi latihan formasi rutin dalam penerbangan tersebut. Keempat pesawat itu, bergabung dalam sebuah formasi, dan kemudian terjadi cuaca buruk.

Menurutnya, pesawat saat melintas dalam kondisi cuaca buruk tersebut melakukan manuver untuk melepaskan diri. Namun, pada saat melakukan manuver tersebut, terjadi hilang kontak pada pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN PESAWAT atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Reja Hidayat