tirto.id - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto diduga terseret skandal korupsi pengadaan pembelian pesawat bekas Indonesia-Qatar. Hal itu terdapat dalam laman META NEX dengan judul ‘Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation’ yang terbit hari ini, Jumat (9/2/2024).
Kabar tersebut pun langsung dibantah Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra, pemberitaan yang menjelaskan Prabowo Subianto terlibat dalam dugaan kasus suap 55,4 juta dolar AS. Suap tersebut didapat dalam proses pembelian pesawat bekas milik pemerintah Qatar yang dicurigai untuk modal Prabowo maju menjadi capres di Pilpres 2024.
"Berita tersebut adalah hoaks terbesar yang dilakukan media asing jelang pencoblosan tanggal 14 Februari. Berita hoaks tersebut adalah sebuah pembusukan politik," kata Yusril dalam keterangan tertulis, Jumat (9/2/2024).
Yusril mengeklaim pembelian pesawat Mirage bekas milik Qatar tersebut tidak pernah dilaksanakan. Alasannya karena keterbatasan anggaran negara. Walaupun dia menuturkan perjanjian telah disepakati tetapi pemerintah tidak jadi membeli pesawat bekas tersebut.
"Tidak ada penalti apapun kepada Pemerintah RI akibat pembatalan itu," kata Yusril.
Dia menuturkan, sebelumnya, Qatar ingin Indonesia membeli pesawat bekas tersebut secara tunai. Kemudian, Indonesia melalui Kementerian Pertahanan yang dipimpin oleh Prabowo tak mampu membeli tunai dan ingin melunasinya secara utang.
"Namun karena keterbatasan anggaran kita, pembelian dengan cara utang itupun akhirnya tidak jadi dilaksanakan," kata Yusril.
Dia juga mempertanyakan penulis berita tersebut yang tidak kredibel. Dia menilai sang penulis yaitu Jhon William tidak memiliki kapabilitas dan kepercayaan. Karena seharusnya sebelum menyebut nama Prabowo, harus memeriksa pemerintah Qatar terlebih dahulu.
"Pemberitaan dari media mainstream di luar negeri ternyata tidak ada," kata Yusril.
Dia menduga isu yang dimunculkan agar elektabilitas Prabowo merosot jelang pemilihan pada 14 Februari 2024.
"Tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran kini begitu tinggi, pasangan ini diprediksi akan menang. Karena itu pembusukan politik mulai diembuskan untuk merusak kredibilitas Prabowo," kata Yusril.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin