Menuju konten utama

TKN Jokowi: Prabowo Harus Minta Maaf Atas Hoaks Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet sudah mengaku salah karena telah menyebarkan berita bohong terkait penganiayaan. Kabar ini juga sempat ditanggapi Prabowo. 

TKN Jokowi: Prabowo Harus Minta Maaf Atas Hoaks Ratna Sarumpaet
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet memberikan klarifikasi terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di Kediaman Ratna Sarumpaet, Kawasan Bukit Duri, Jakarta, Rabu (3/10/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin berharap Prabowo Subianto meminta maaf ke publik. Permintaan itu disampaikan setelah Ratna Sarumpaet mengaku bahwa dirinya berbohong terkait kabar pemukulan di Kota Bandung pada 21 Oktober lalu.

Menurut Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto, Prabowo harus meminta maaf karena sudah menyampaikan pernyataan ihwal dugaan pemukulan terhadap Ratna, Selasa (2/10/2018). Padahal, kabar itu terbukti bohong. "Kebohongan publik yang dilakukan telah mengganggu konsentrasi bangsa yang sedang berduka akibat gempa," ujar Hasto.

"Pak Prabowo juga menuduh telah terjadi pelanggaran HAM. Beliau juga melakukan manipulasi psikologis, bahkan kudeta rasa. Bagi kami, ini sudah menyentuh aspek yang fundamental: memperdagangkan kemanusiaan untuk elektoral. Karena itulah Pak Prabowo sebaiknya meminta maaf ke publik," lanjut Hasto.

Saat menyampaikan pernyataan di kediamannya kemarin malam, Prabowo menilai pelaku yang menganiaya Ratna pengecut. Alasannya, kekerasan itu dilakukan terhadap perempuan yang sudah berusia 70 tahun. Bahkan, menurutnya, tindakan ini mengancam keberlangsungan demokrasi di negeri ini.

Prabowo mengaku baru mengetahui kejadian dugaan penganiayaan terhadap Ratna Senin (1/10/2018) malam melalui foto-foto yang beredar di media sosial. Lalu, bersama Wakil Ketua DPP Gerindra Fadli Zon dan Anggota Dewan Pembina Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Amien Rais, ia menemui Ratna kemarin sore.

"Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet, Rachel Maryam, Fadli Zon, Dahnil Anzar Simanjuntak, Nanik S Deyang, Andre Rosiade, Fahira Idris, bahkan pernyataan Pak Prabowo telah menyentuh delik penipuan. Namun biarlah proses hukum yang bicara," kata Hasto.

Sektretaris Jenderal PDIP itu pun menyebut Ratna telah memainkan drama paling buruk. Drama yang dimaksud tak lain adalah kabar bohong soal pemukulan dirinya. "Apa yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet sebagai seorang aktris, telah menghasilkan drama terburuk dalam sejarah peradaban Indonesia," ungkap Hasto.

Baca juga artikel terkait KASUS RATNA SARUMPAET atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto