tirto.id - Pakar kesehatan mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan 3M ketika bersepeda di masa pandemi Corona mengingat kasus COVID-19 di Indonesia belum surut.
Seturut data dari Satgas COVID-19 per 25 Oktober 2020, kasus Corona di Indonesia bertambah 3.222 kasus baru dengan total kasus terkonfirmasi sebanyak 392.934 kasus.
Di sisi lain, masyarakat menggunakan sepeda tak hanya bertujuan sebagai sarana berolahraga untuk kesehatan jasmani tapi juga moda transportasi.
Di masa pandemi Corona, banyak orang mulai menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi menuju kantor atau tempat mereka beraktivitas.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Andhika Raspati selepas melihat fenomena tersebut berbagi tips aman dan nyaman bersepeda saat pandemi.
Andhika mengimbau masyarakat memakai masker di mana saja guna menghindari droplet tapi perlu diatur intensitas kecepatan gowesnya untuk mengatur nafas agar tidak sesak.
"Penggunaan face shield saja tidak dianjurkan dikarenakan masih ada celah untuk droplet," imbuhnya seperti dikutip dari situs web covid-19.go.id.
Selain keamanan, Andhika juga menekankan soal keselamatan yang wajib pula diperhatikan masyarakat saat bersepeda.
"Keamanan perlu diperhatikan. Menggunakan helm, menggunakan pencahayaan lampu atau pakaian yang bersinar untuk menandakan pengguna jalan lain, selain itu memastikan kondisi kesehatan dirinya," sambungnya.
Andhika yang juga menjabat Kepala Bidang Medis di Federasi Balap Sepeda Indonesia PB ISSI itu berpesan agar bersepeda untuk memenuhi kebutuhan saja.
"Diharapkan penggunaan sepeda untuk seusai kebutuhannya, tidak perlu berkumpul-kumpul meskipun berkumpul, tetap patuhi protokol kesehatan," tandasnya.
Bersepeda bebas dilakukan oleh siapa saja baik itu mereka para pemula maupun yang telah biasa melakukan aktivitas olahraga ini.
Bagi mereka para pemula, Ketua Bike2Work Indonesia Poetoet Soedarjanto berbagi kiatnya.
"Cara yang terbaik bersepeda di masa pandemi ini adalah bagaimana intensitas gowesan selama di perjalanan, bagi pemula yang pertama perlu bertahap mulai dari satu minggu sekali, kemudian seminggu tiga-empat kali, baru ketika sudah terbiasa dapat setiap hari menggunakan sepeda ke kantor," kata Poetoet.
Bersepeda di jalan raya, kata Poetoet, juga harus memperhatikan berapa hal.
Poetoet mengimbau agar untuk selalu menghargai pengguna jalan lainnya dan jangan sampai tertular dan menularkan orang lain dengan tetap menaati protokol kesehatan.
"Dianjurkan untuk bersepeda sendiri atau solo riding, jika berkelompok maksimal lima orang," sambungnya.
Perlu diketahui, bersepeda dapat mencegah berbagai penyakit, obesitas, dan menjaga imunitas.
Bersepeda merupakan sebuah bentuk latihan tubuh, bagi yang hobi bersepeda akan memiliki kebugaran tubuh yang baik terutama bagi jantung dan paru-paru.
Membiasakan dan mewajibkan diri untuk mematuhi protokol kesehatan merupakan salah satu kunci agar COVID-19 dapat ditekan penyebarannya.
Namun demikian dibutuhkan perilaku disiplin dari dari sendiri, juga sangat perlu untuk dilakukan secara kolektif dengan penuh kesadaran.
----------------
Artikel ini terbit atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Editor: Agung DH