Menuju konten utama

Tips Mengelola Keuangan Saat Ramadhan di Tengah Pandemi COVID-19

Terdapat lima tips dalam mengelola uang saat Ramadan dalam pandemi virus Corona (COVID-19), mulai dari pandai membedakan keinginan dan kebutuhan, hingga menghindari penggunaan dana darurat.

Tips Mengelola Keuangan Saat Ramadhan di Tengah Pandemi COVID-19
Ilustrasi Uang. foto/istockphoto

tirto.id - Mengatur keuangan pada Ramadan tahun ini akan terasa berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain karena ada hari raya Idulfitri di depan mata, Ramadan kali ini terjadi dalam masa pandemi virus Corona (COVID-19).

Hingga Sabtu (8/5/2020), pandemi COVID-19 di Indonesia sudah menyebabkan 14.032 orang terkonfirmasi positif Corona, dengan rincian 10.361 orang dalam perawatan, 2.698 sembuh, dan 973 orang meninggal. Untuk mengatasi penyebaran virus, terdapat 4 provinsi dan 13 kabupaten/kota yang melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sementara itu, di berbagai daerah, juga dilakukan penerapan physical distancing.

Langkah-langkah pembatasan sosial yang dilakukan di Indonesia, diharapkan dapat memutus rantai penyebaran virus Corona. Meskipun demikian, terdapat dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat.

Hingga 1 Mei, Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) mencatat terdapat 1.032.960 pekerja sektor formal yang dirumahkan, sedangkan yang di-PHK mencapai 375.165 orang. Sementara itu, pekerja sektor informal yang terdampak COVID-19 sejumlah 314.833 orang. Total, pekerja sektor formal dan informal yang terdampak mencapai 1.722.958 orang.

"Itu data yang sudah clear, by name dan by address, serta dilengkapi NIK KTP. Ada juga 1,2 juta pekerja yang diproses tahap verifikasi dan validasi sehingga totalnya sekitar 3 juta pekerja yang terdampak," kata Menaker, Ida Fauziyah, dikutip laman resmi Kemnaker pada Jumat (8/5).

Dalam kondisi ekonomi seperti ini, ketika banyak pekerja yang dirumahkan, atau ketika bisnis tidak dapat berputar seperti biasa, yang diperlukan adalah kejelian dalam mengatur keuangan. Langkah-langkah ini penting untuk berjaga-jaga, karena pandemi COVID-19 dapat saja berjalan lebih panjang daripada perkiraan.

Berikut ini tips mengatur keuangan saat ramadhan di tengah pandemic COVID-19 yang dirangkum dari Garda Oto dan Antaranews.

Buat Anggaran Belanja Persiapan Lebaran

Anda dapat membuatt anggaran khusus untuk membeli kebutuhan pokok selama sebulan. Terapkan teknik smart buying dengan membuat daftar belanja, lalu membagi daftar tersebut menjadi dua bagian besar, yaitu belanja mingguan (seperti sayur-sayuran, lauk-pauk, dan buah-buahan) dan belanja bulanan (seperti beras, minyak goring, gula, dan kopi).

Setelah membuat daftar belanja selama sebulan, tentukan anggaran khusus agar tidak berlebihan ketika muncul banyak diskon menjelang lebaran. Strategi ini terkesan sederhana namun sangat efektif untuk mengetahui kebutuhan hidup selama masa swakarantina. Anda akan cenderung terhindar dari sifat impulsif berbelanja ketika sudah terbiasa belanja berdasarkan daftar belanjaan.

Bedakan Keinginan dan Kebutuhan

Pada bulan Ramadan, biasanya banyak brand memberikan penawaran potongan harga relatif besar. Tak sedikit orang yang awalnya ingin berhemat, tetapi akhirnya tak kuasa berperilaku konsumtif secara berlebihan.

Untuk mencegah perilaku seperti ini adalah, mesti berpikir ulang saat berbelanja. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan.

Barang-barang yang dibutuhkan, biasanya memberikan nilai manfaat dalam jangka panjang, sementara keinginan hanya memberikan kenikmatan sesaat yang belum tentu berguna dalam jangka panjang.

Langkah terbaik adalah, manfaatkan promo untuk berbelanja kebutuhan pokok saja. Upayakan mengerem keinginan membeli hal-hal yang bisa menjebak pengeluaran lebih.

Prioritaskan Menabung dan Investasi

Selama bulan Ramadan ini pastikan kondisi tabungan dan investasi tetap aman. Apabila kesulitan untuk menabung dan belum memiliki investasi, Anda dapat memulainya pada bulan ini, dengan menafaatkan THR (Tunjangan Hari Raya).

Yang terpenting adalah niat untuk mulai menabung dan berinvestasi. Penggunaan uang THR dapat dikelompok-kelompokkan. 50% uang THR untuk ditabung, 20% untuk investasi (misalnya, membeli logam mulia, saham, atau reksadana), dan sisa 30% untuk keperluan pribadi (misalnya, melunasi utang atau memberi uang lebaran kepada keluarga).

Hindari Mengambil Dana Darurat

Menghindari penggunaan dana darurat penting dilakukan. Saat kondisi pandemi seperti saat ini, usahakan menyiapkan dana darurat, idealnya untuk 3-6 bulan berikutnya. Pandemi COVID-19 membuat situasi sulit diprediksi, ada kemungkinan pendapatan bisa terhenti sewaktu-waktu.

Siapkan Asuransi

Cara mengatur keuangan di masa sulit salah satunya adalah dengan menyiapkan dana khusus untuk asuransi. Ketidakpastian dalam hidup dapat datang kapanpun, semudah membalikkan telapak tangan, maka dari itu sangat penting untuk memiliki uang tabungan dan perlindungan asuransi yang mumpuni.

Dengan berasuransi Anda tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak Anda inginkan. Pilih asuransi yang terpercaya, layanan klaim yang mudah diaskses, serta premi yang sesuai kemampuan keuangan Anda.

Baca juga artikel terkait TIPS MENABUNG DALAM PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Fitra Firdaus