tirto.id - Tim sukses baik dari BPN atau TKN sama-sama puas dengan performa Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga.
Juru bicara BPN Andre Rosiade mengatakan Jokowi keliru, terutama ketika bicara soal ekonomi digital.
"Itu [ekonomi digital] memang baik, tapi rakyat nih lagi lapar. Cari lapangan pekerjaan susah," kata Andre. "Pak Jokowi enggak memahami masalah riil masyarakat," katanya lagi.
Kelemahan itulah yang bisa ditunjukkan Prabowo-Sandiaga.
Sementara Erick Thohir, Ketua TKN, selain mengaku puas, juga bilang Jokowi-Ma'ruf menang dalam debat terakhir ini.
"Saya rasa selalu menang di setiap debat karena Pak Jokowi konsisten menjawab pertanyaan di setiap debat, sedangkan paslon 02 kan selalu jawabnya ke lain-lain gitu," katanya.
"Dan tadi Pak Jokowi, kan, sudah menyampaikan perlu ada solusi-solusi, bukan wacana," tambahnya.
Debat kelima Pilpres 2019 ini penting bagi kedua pasangan calon. Alasannya, debat bisa mempengaruhi persepsi calon pemilih terhadap paslon. Survei Indikator Politik Indonesia pada Pilpres 2014 menunjukkan elektabilitas Jokowi-JK sebelum debat sebesar 47,6 persen, sementara Prabowo-Hatta sebesar 36,2 persen. Mereka yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 16,1 persen.
Setelah debat, elektabilitas Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta naik. Elektabilitas Jokowi-JK menjadi 51,4 persen, sedangkan Prabowo-Hatta menjadi 40,9 persen. Porsi mereka yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab turun menjadi 7,7 persen.
Ini merupakan debat kelima sekaligus terakhir di Pilpres 2019. Empat hari lagi, hari pencoblosan digelar. KPU mencatat jumlah orang yang tercatat di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 sekitar 192 juta.
Editor: Mufti Sholih