tirto.id - Anggota Tim Cawapres 01, Ma'ruf Amin, Sholeh Almuhdar merespons terkait pernyataannya yang mengharamkan memilih Jokowi dalam Pilpres 2019.
Ia menyebut, orang yang mengaku sebagai ulama dan menyatakan haram, tidak perlu diikuti. Dengan nada lantang, ia menegaskan orang tersebut munafik.
Hal tersebut dia sampaikan, saat orasi politik dalam kampanye terbuka perdana Paslon 01, Jokowi-Ma'ruf bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Alun-alun Kota Tanggerang, Banten, Minggu (24/3/2019).
"Kalau ada habaib, kiai, ulama yang bilang 'haram pilih Jokowi', itu tidak perlu diikuti. Mereka munafik. Mau dengan fasilitas Pak Jokowi, tapi tidak mau pilih Pak Jokowi," kata Sholeh.
Menurut dia, sudah beberapa kali Presiden Jokowi membanggakan umat Islam. Salah satu buktinya, kata dia, dengan dengan penetapan Hari Santri pada 22 Oktober melalui Keputusan Presiden (Keppres) nomor 22 tahun 2015.
"Mereka munafik, berserban, berkopiah putih, tapi munafik. Kalau ada di detik terakhir fatwa ulama, kiai, habib, melarang kita mencoblos Pak Jokowi, katakan pada mereka, 'Anda munafik'," ujar dia.
Ia pun mengingatkan kepada warga Tanggerang pada 17 April nanti, untuk melawan Rabu Putih dengan Rabu Hijau.
"Jangan takut. Jangan takut, surga bukan milik mereka. Kita tergantung amal perbuatan kita," tutur dia.
Dalam Pilpres 2014, Prabowo unggul atas Jokowi di Banten. Prabowo memperoleh suara 57,1 persen.
Dalam kampanye ini, Tim Kiai Ma'ruf Amin bersama Sekjen PDIP Hasto kristiyanto, Ketua DPP PDIP Bambang DH, mantan gubernur Banten Rano Karno, Ketua PWNU Banten KH Bunyamin, dan para caleg partai dari kalangan selebritas.
KPU menjadwalkan kampanye terbuka atau rapat umum mulai Minggu (24/3/2019) hingga Sabtu (13/4/2019).
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali