tirto.id - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menegaskan akan melawan segala bentuk fitnah yang selama ini dialamatkan kepadanya, termasuk terkait dengan fitnah bahwa dirinya adalah antek asing.
"4,5 tahun saya difitnah saya diam, dijelek-jelekin saya juga diam, dicela, direndah-rendahkan saya juga diam, dihina-hina saya juga diam. Tapi hari ini di Yogya saya sampaikan saya akan lawan!" kata Jokowi saat menghadiri acara Alumni Yogya Satukan Indonesia di Yogya, Sabtu (23/3/2019).
Pernyataan perlawanan itu, dikatakan Jokowi, dengan nada setengah berteriak, sehingga disambut riuh ribuan pendukungnya yang memadati lokasi acara di Stadion Kridosono. Bahkan pernyataannya itu, ia ulang kembali juga dengan nada yang sama.
"Ingat sekali lagi akan saya lawan!" pekik Jokowi.
"Bukan untuk diri saya, bukan untuk diri saya. Tapi ini untuk negara. Coba [ada yang] tuding-tuding saya, Presiden Jokowi itu antek asing," tambahnya.
Tudingan itu, menurutnya, tidak berdasar. Ia pun menyampaikan bahwa selama ini dirinya telah berhasil kembali mengusai sumber daya strategis Indonesia yang sebelumnya dikuasai oleh asing.
"Perlu saya sampaikan tahun 2015, Blok Mahakam yang sudah dikuasai oleh E&P dan Total dari Perancis dan Jepang sudah kita ambil 100 persen. Saya tidak pernah cerita saat itu, saya diam. Tapi dituding terus antek asing, saya diam," kata Jokowi.
Tidak hanya Blok Mahakam. Kata dia, Blok Rokan yang dikuasai oleh Chevron dari Amerika juga sudah berhasil diambil alih 100 persen.
"Dikelola oleh Chevron dari Amerika sudah lebih dari 90 tahun. [Pada] 2018 pertengahan, sudah dimenangkan 100 persen oleh Pertamina. Saya juga diam saja, saya tidak pernah cerita. Masih dituding-tuding lagi antek asing saya diam," ungkapnya.
Yang terbaru, kata Jokowi, pada akhir 2018 pemerintah di bawah kepemimpinannya juga telah berhasil mengambil alih PT Freeport.
"Freeprot sudah dikeola oleh Freeport McMoran 40 tahun lebih kita diam saja. Saya juga tidak banyak ke mana-mana. Tetapi negoisasi dilakukan dan akhir 2018 kemarin sudah mayoritas 51,2 persen kita ambil alih Freport," katanya.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri