tirto.id - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyatakan tim Disaster Victim Identification (DVI) mengumpulkan data antemortem kasus jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Berdasar data Tim DVI, kata Rusdi, hingga pukul 09.00 WIB, Senin (11/1), telah mengantongi data 40 sampel DNA dari keluarga korban Sriwijaya Air. Rinciannya 14 sampel diperoleh dari RS Polri; 24 sampel berasal dari Pontianak; 1 sampel dari Jawa Timur; dan 1 sampel dari Sulawesi Selatan.
Di jam yang sama, imbuh Rusdi, tim juga telah menerima 16 kantong jenazah dan 3 kantong properti.
"Tim DVI akan menganalisis isi kantong-kantong tersebut. Sementara personel antemortem akan mengumpulkan data dari keluarga korban," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Senin (11/1/2021).
Sementara itu, tim gabungan masih mencari korban dan bagian pesawat yang jatuh di perairan sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Ibu Kota Jakarta. Pada hari ketiga ini area pencarian diperluas menjadi enam sektor, sementara dua hari sebelumnya hanya empat sektor.
"Pencarian dikonsentrasikan di bawah air dengan tetap dilakukan pencarian di permukaan air, sampai dengan penyisiran ke pantai-pantai sesuai perhitungan teknis SAR," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman selaku SAR Mission Coordinator, di dermaga JICT II, Tanjung Priok, hari ini.
Pesawat Sriwijaya Air jatuh pada Sabtu (9/1) di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pesawat rute Jakarta-Pontianak mengangkut 62 penumpang terdiri atas enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga balita.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali