Menuju konten utama

Tidak Semua Kerja Sama Militer Indonesia-Australia Batal

Pemerintah Indonesia membantah ada penghentian semua kerja sama militer antara Indonesia dan Australia. Pembatalan sementara kerja sama itu hanya berlaku untuk program pelatihan bahasa di satuan khusus militer Australia.

Tidak Semua Kerja Sama Militer Indonesia-Australia Batal
Dua orang perenang rintis Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III angkatan LXIII Korps Marinir melakukan parameter tempur dalam latihan operasi pendaratan khusus (Ratsus) di Halong Mako Lantamal IX, Ambon, Maluku, Minggu (11/12). Latihan pendaratan khusus tersebut bertujuan untuk operasi amfibi yang dilakukan secara khusus meliputi gerakan kapal kepantai dan perebutan sasaran awal oleh pasukan pendarat bagian dari latihan praktek (lattek) pelayaran Kartika Jala Krida (KJK), latihan bersama (latma) Asean Defence Ministry Meeting (ADMM) Plus FTX on Maritime Security Mahi Tangaroa dan International Naval Review (INR) 2016 di Kupang, Sydney Australia, Auckland Selandia Baru, Brisbane Australia, dan Ambon dengan menggunakan KRI Banda Aceh-593. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

tirto.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto membantah ada penghentian semua kerja sama militer antara Indonesia dan Australia. Menurut Wiranto, pembatalan sementara kerja sama itu hanya berlaku untuk program pelatihan bahasa di satuan khusus militer Australia.

"Bukan pemutusan kerja sama pertahanan secara menyeluruh seperti yang diberitakan di banyak media akhir-akhir ini," kata Wiranto dalam konferensi pers Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/1/2017) seperti dikutip Antara.

Saat merilis bantahan ini, Wiranto menemui pers bersama Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi dan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. Dia mengatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebenarnya juga dijadwalkan hadir dalam jumpa pers itu namun kemudian berhalangan.

Wiranto menambahkan keputusan penghentian sementara kerja sama itu muncul setelah ada insiden kasus yang menyinggung kehormatan Indonesia pada November 2016 lalu. “Akan dilanjutkan kembali setelah pihak Australia melakukan langkah-langkah penyelesaian dari kasus yang terjadi,” kata Wiranto.

Pemerintah Australia, menurut Wiranto, juga sedang berupaya serius memulihkan situasi agar komunikasi dengan pihak militer Indonesia segera pulih kembali. "Komandan pelatihan bahasa sudah diskors, yang bersangkutan akan diberi sanksi, Menhan Australia (Marise Payne) sudah ambil langkah dan berharap ada pertemuan kedua belah pihak (militer Indonesia dan Australia)," kata Wiranto.

Dia memastikan masalah ini tidak akan mengganggu hubungan bilateral antara Indonesia dengan Australia. Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah memastikan isu ini tidak memanaskan hubungan kedua negara dan sampai sekarang masih dalam kondisi baik-baik saja.

Pihak Australia juga berupaya mendinginkan suasana. Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne menyatakan menyesalkan insiden ini dan akan segera menuntaskan penyelidikan atas kasus yang memicu kemarahan militer Indonesia. “Australia akan segera menyampaikan hasil investigasi ini ke pihak pemerintah dan militer Indonesia,” kata Payne kepada wartawan di Sydney, Australia hari ini.

Baca juga artikel terkait MILITER AUSTRALIA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hard news
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom