tirto.id - Pemerintah Australia pada hari Selasa (4/08/2020) menyampaikan bahwa kedepannya personel militer akan di kerahkan di negara bagian Victoria. Langkah tersebut dilakukan untuk melancarkan aturan lockdown agar dapat membendung infeksi Covid-19 di negara bagian yang memiliki jumlah populasi terbesar kedua di Australia tersebut.
Perdana Menteri negara bagian Victoria Daniel Andrews menyebutkan jumlah angkatan militer yang dikerahkan untuk minggu ini berjumlah 500 personel. Warga yang kedapatan melanggar aturan karantina dapat dikenakan denda, demikian mengutip Straitstimes dari Reuters. Denda yang dikenakan mencapai 5.000 dolar Australia (sekitar Rp 52 juta).
Namun jika ada warga yang ketahuan melanggar lebih dari sekali maka akan dikenakan denda yang jauh lebih tinggi yaitu senilai 20.000 dolar Australia. Meskipun demikian, tenaga medis diberi pengecualian atas denda tersebut. Tujuan dari kebijakan tersebut ialah untuk menekankan warga setempat supaya tetap dirumah kecuali untuk alasan tertentu yang telah diatur pemerintah.
Pada Selasa (4/08/2020) dilaporkan 436 kasus infeksi baru 11 kasus meninggal sejak Senin (03/08/2020). Sehingga total kasus Covid-19 di Australia mendekati 19.000 dengan 232 kematian. Angka kasus tersebut disinyalir jauh lebih sedikit daripada beberapa negara maju lainnya.
Beberapa hari yang lalu, Pemerintah negara bagian Victoria juga telah memperketat lockdown khususnya bagi warga di kota Melbourne sebagai wilayah yang paling terdampak. Meskipun ibukota Victoria tersebut telah menerapkan lockdown selama enam minggu, tingkat infeksi Covid-19 di kota tersebut masih sulit dikendalikan
Oleh karena itu pemerintah semakin memperketat lockdown dengan memberlakukan jam malam yaitu dari pukul 20.00 malam sampai 05.00 pagi di kota Melbourne. Pada jam tersebut warga tidak diperbolehkan keluar rumah kecuali untuk bekerja ataupun bagi tenaga medis.
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan Australia, seseorang yang dapat berpergian keluar rumah selama jam malam tersebut harus memiliki alasan tertentu yang mendesak di antaranya ialah; untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan, berolahraga (dibatasi), alasan kesehatan (termasuk membawa hewan peliharaan ke dokter hewan), bekerja, dan alasa pribadi yang mendesak.
Mulai 5 Agustus, pembatasan juga akan diperketat di seluruh wilayah Victoria termasuk Mitchell Shire. Setiap warga tidak diperbolehkan keluar rumah kecuali untuk; belanja makanan dan beberapa kebutuhan penting, mencari perawatan medis, berolahraga atau rekreasi luar ruangan dengan sesama penghuni rumah lainnya, bekerja dan belajar dengan catatan jika tidak bisa dilakukan di rumah.
Dilansir dari BBC, negara bagian Victoria khususnya kota Melbourne diyakini merupakan wilayah episentrum atas Covid-19 di Australia.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi hal tersebut. Salah satunya karena Pemerintah Victoria gagal berlakukan karantina hotel bagi para turis asing. Sehingga 20.000 turis bepergian selama 14 hari karantina tersebut, faktor lain ialah pengenduran lockdown setelah sebelumnya berhasil membendung virus tersebut. hal itu justru membuat kewaspadaan warga semakin berkurang.
Bedasarkan pemetaan kasus Covid-19 di Victoria dari The Guardian, Jumlah kasus terbanyak di Victoria terletak di wilayah Wyndham ( total 1139 kasus selama 30 hari terakhir ), dan Melton (total 527 kasus selama 30 hari terakhir.
Selain itu sejak akhir Juni angka infeksi per hari meningkat tajam di Victoria mulai dari 22 kasus pada 25 Juni sampai data terbaru 429 kasus pada 2 Agustus , Angka infeksi harian tertinggi ialah pada 29 Juli dengan total 682 kasus.
Penulis: Mochammad Ade Pamungkas
Editor: Yantina Debora