Menuju konten utama
Periksa Fakta

Tidak Benar Banjir Rendam Gedung Balai Kota Jakarta

Daerah sekitar Balai Kota DKI Jakarta terakhir kali mengalami banjir pada Februari 2020 lalu.

Tidak Benar Banjir Rendam Gedung Balai Kota Jakarta
Header Periksa Fakta Banjir Balai Kota Jakarta. tirto.id/Ecun

tirto.id - Hujan deras yang masih terus berlanjut memasuki bulan Maret 2023 membuat beberapa daerah terdampak banjir. Tidak terkecuali daerah Jakarta dan sekitarnya. Berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta setidaknya ada 21 RT dan tiga ruas jalan yang terendam banjir pada Kamis (2/3).

Di media sosial beragam informasi terkait banjir Jakarta ini juga menjadi bahan perbincangan. Salah satu diskusi mengenai banjir Jakarta, terdapat di unggahan Facebook akun "Perspektif" dengan narasi bahwa banjir telah menyebabkan terendamnya Gedung Balai Kota DKI Jakarta setinggi 4 meter.

Periksa Fakta Banjir Balai Kota Jakarta

Periksa Fakta Banjir Balai Kota Jakarta. tirto.id/Ecun

Unggahan tersebut berisikan sebuah video berdurasi 8 menit 35 detik. Thumbnail yang digunakan memperlihatkan bangunan yang terdampak banjir. "Jakarta Lvmpvh Total !! B4njir 4 Meter Rendam Bal4i Kota," begitu bunyi keterangan yang menyertai video dalam unggahan.

Hingga Kamis (9/3/2023), video sudah dilihat sebanyak lebih dari 79 ribu kali. Sementara unggahan sudah mendapat 1.600 impresi (like dan emoticon) dan 2.300 komentar.

Lalu apakah benar informasi mengenai banjir yang menyebabkan terendamnya Gedung Balai Kota DKI Jakarta ini?

Penelusuran Fakta

Sebelum menelaah isi video, Tim Riset Tirto pertama berfokus pada thumbnail yang digunakan. Teks yang ada di dalam gambar mengklaim kalau bangunan tersebut adalah Gedung Balai Kota DKI Jakarta.

Namun, berdasar hasil pencarian di Google, terdapat sebuah gedung tinggi di belakang Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Gedung ini tak terlihat di thumbnail, sehingga Tirto mencurigai bahwa gambar ini bukan menunjukkan Gedung Balai Kota DKI Jakarta.

Tirto juga menelusuri bangunan yang digunakan di thumbnail tersebut dengan fitur reverse image search di Google dan Yandex, tetapi hasilnya belum ada yang sesuai.

Penelusuran dilanjutkan dengan menonton keseluruhan video. Pada satu menit di awal video, terlihat cuplikan dari beberapa potongan berita serta komentar warga mengenai kondisi banjir. Selanjutnya video berlanjut dengan latar yang menggambarkan kondisi banjir, sementara narator video membacakan beberapa upaya dan tuntutan penanganan banjir di Jakarta.

Berdasar penelusuran lewat transkrip informasi yang dibacakan narator, setidaknya ada empat artikel yang dibacakan. Pertama, menurut penelusuran Tirto, komentar Sekretaris Daerah DKI Jakarta Joko Agus Setyono soal upaya untuk membuat banjir di Jakarta surut dalam enam jam, nampak dinukil dari isi artikel Liputan6.com.

Sementara itu, wawancara yang memuat rencana Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi untuk membuat drainase vertikal ditayangkan oleh Kompas.tv.

Kemudian, isi narasi video mengenai tuntutan pembenahan tata ruang di Jakarta oleh anggota komisi D DPRD DKI Jakarta, berdasarkan penelusuran Tirto, berasal dari artikel dari Media Indonesia.

Terakhir, penelusuran Tirto juga menemukan bahwa narator sepertinya membacakan artikel opini terkait anggaran DKI untuk membeli mobil Jeep dari situs Democrazy.

Keempat artikel tersebut tak menyebut kondisi Jakarta yang lumpuh akibat banjir maupun Gedung Balai Kota DKI Jakarta yang terendam hingga 4 meter.

Hasil penelusuran lebih lanjut Tirto menunjukkan bahwa daerah sekitar Balai Kota DKI Jakarta terakhir kali mengalami banjir pada Februari 2020 lalu.

Tirto juga coba menggunakan perangkat InVid WeVerify untuk menganalisis video. Dari penjabaran beberapa gambar yang ada, didapatkan kalau salah satu potongan berita banjir didapat dari berita TvOne.

Dari video yang dipublikasikan pada 1 Maret 2023 tersebut juga terdapat gambar yang serupa dengan thumbnail video unggahan akun "Perspektif". Menelaah isi berita dari TvOne, didapatkan informasi kalau ini adalah kejadian banjir di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Desa Sukamakmur di Bekasi disebut terendam setinggi 1 meter. Di salah satu bagian video juga terlihat bahwa SMAN 1 Sukakarya adalah salah satu bangunan yang terendam banjir di Bekasi.

Dengan menggunakan pencarian Google Maps, serta memanfaatkan penampakan satelit, Tim Riset Tirto dapat mengonfirmasi bahwa bangunan SMAN 1 Sukakarya nampak identik dengan bangunan yang ada di thumbnail.

Sebagai informasi tambahan, akun "Perspektif" di Facebook memiliki lebih dari 28 ribu orang yang mengikuti dan 5.420 orang menyukai. Akun ini terdaftar sebagai kreator video game, tetapi isi unggahannya kebanyakan terkait isu sosial dan politik. Sebelumnya, salah satu unggahan akun ini pun sudah ada yang terbukti hoaks, sebagaimana pernah dibahas oleh Periksa Fakta Tirto.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa klaim terkait banjir setinggi empat meter di Gedung Balai Kota DKI Jakarta tidak dapat dibuktikan dan dikonfirmasi dari sumber yang kredibel.

Informasi dari video Facebook yang diunggah "Perspektif" ini sebagian besar adalah pembacaan berita yang tidak terkait dengan banjir yang melanda Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Sementara gambar-gambar banjir dalam video dan yang digunakan thumbnail bukan kejadian banjir di Jakarta, salah satunya di Kabupaten Bekasi.

Oleh sebab itu, dapat disimpulkan, video mengenai banjir di Balai Kota yang melumpuhkan Jakarta bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty