Menuju konten utama

TGB Ungkap Alasan Mendasar Putuskan Keluar dari Demokrat

TGB menegaskan keputusan mundur dari Partai Demokrat bukan soal relasi pribadinya dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

TGB Ungkap Alasan Mendasar Putuskan Keluar dari Demokrat
Gubernur NTB selaku Ketua Ikatan Alumni Universitas Al Azhar Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi telah menyatakan mundur dari Partai Demokrat pada 23 Juli lalu. Sikap TGB di luar dugaan sebab tujuh hari sebelum itu, saat mengunjungi kantor Tirto pada 16 Juli lalu, dia menyatakan, "Tidak terpikir untuk mundur dari partai."

Sikap TGB ini juga dapat dipahami dalam konteks bahwa ia telah menyatakan dukungannya pada Jokowi untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Ini bertolak belakang dengan Demokrat yang belum menyatakan arah dukungannya. Di satu sisi, TGB merupakan anggota Majelis Tinggi Demokrat.

Tirto bertemu TGB pada Kamis (26/7/2018) malam di Mataram, NTB. TGB pun mengungkapkan alasan mendasarnya memutuskan keluar dari Partai Demokrat.

Ia menegaskan keputusan itu bukan soal relasi pribadinya dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Majelis Tinggi sekaligus Ketua Umum Demokrat. TGB juga menyatakan alasannya mundur dari Demokrat tidak berhubungan langsung dengan keputusannya mendukung Jokowi.

"Ya, intinya saya bicara dengan orang tua, dengan keluarga, dan akhirnya saya putuskan mengundurkan diri," ujar TGB ketika ditanya berapa lama waktu yang ia butuhkan dalam memutuskan mundur dari Demokrat, "Nggak saya hitung [berapa harinya]."

Dalam Pilpres 2014, TGB mendukung Prabowo-Hatta. Pernyataan itu juga keluar ketika Demokrat belum menyatakan dukungannya ke kandidat manapun. Sementara di NTB, pasangan calon yang diusung Koalisi Merah Putih itu menang telak dari Jokowi-JK. Prabowo-Hatta meraup 72,45 persen suara di NTB.

Meskipun secara gamblang sudah menyatakan dukungannya terhadap Jokowi, TGB mengatakan belum ditarik sebagai tim sukses atau tim pemenangan Jokowi di Pilpres 2019. Kata TGB, "Belum sejauh itu, tetapi langkah-langkah lanjutannya sesuai kebutuhan dan situasi yang ada."

TGB pun mengatakan belum ada partai politik yang mengajaknya masuk sebagai anggota. Awal Juli 2018 lalu, TGB bertemu Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem. Namun, dia membantah Nasdem menawarkan keanggotaan kepadanya. "Nggak ada, belum ada tawaran apa," ujar TGB.

Hal yang sama juga diutarakan TGB ketika ditanya relasinya dengan PDIP. "Belum ada komunikasi langsung [dengan PDIP]," ucapnya

TGB genap dua periode menjabat sebagai gubernur NTB. Pada Pemilihan Gubernur NTB 2018, TGB mendukung Zulkiflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah alias Zul-Rohmi. Pasangan ini menang dengan meraup 811.945 suara.

Ada pun Zul-Rohmi diusung Demokrat dan PKS. Salah satu cara menjaga kesinambungan program dari satu kepala daerah ke kepala daerah selanjutnya ialah lewat partai politik. Di satu sisi, TGB telah keluar dari Demokrat.

"Pasangan ini saya salah satu endorser terkuat untuk pasangan ini. Kenapa? Karena saya merasa pasangan ini punya visi dan misi yang sama. Jadi kita ketemu di frekuensi bahwa NTB ini harus teruada percepatan. Jadi saya pikir tidak masalah. Latar belakang partai apapun yang penting visi misinya sama," pungkas TGB.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Husein Abdulsalam

tirto.id - Politik
Reporter: Husein Abdulsalam
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Yuliana Ratnasari