Menuju konten utama

TGB Resmi Masuk Golkar, Partai Ketiga Setelah PBB dan Demokrat

"Dan Partai Golkar, partai tengah yang kokoh padanya nilai meritokrasi. Kalau saya dicermati, yang saya sampaikan sebelumnya, sikap pertengahan itu penting betul," ujar Zainul.

TGB Resmi Masuk Golkar, Partai Ketiga Setelah PBB dan Demokrat
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi memberikan sambutan saat acara penggalangan dana di Jakarta, Jumat (14/9/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi bergabung menjadi anggota Partai Golkar. Hal itu disampaikan mantan gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode itu pada Pertemuan Silaturahmi Akhir Tahun 2018 Golkar di Ballroom Hotel Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selaran, Kamis (20/12/2018).

"Jadi tentu komunikasi memang sudah cukup lama. Dan Partai Golkar, partai tengah yang kokoh padanya nilai meritokrasi. Kalau saya dicermati, yang saya sampaikan sebelumnya, sikap pertengahan itu penting betul," ujar Zainul.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan Zainul adalah politikus berpengalaman dan punya jam terbang. Di Golkar, Zainul telah ditetapkan sebagai salah satu Dewan Pengurus Pusat (DPP) partai melalui rapat pleno.

"Kemarin dalam rapat pleno menyetujui Tuan Guru Bajang menjadi salah satu pengurus DPP (Dewan Pengurus Pusat). Kemarin TGB disepakati menjadi ketua Korbid (koordinator bidang) Keumatan sekaligus menjadi Wakil Ketua Pemenangan Pemilu dan Pilpres," ujar Airlangga.

Rekam Jejak TGB di Partai Politik

Golkar merupakan partai ketiga yang disinggahi Zainul. Dia pernah menjadi anggota Partai Bulan Bintang (PBB). Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 1999, Zainul terpilih sebagai anggota DPR mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) NTB 1 lewat PBB. Kemudian, PBB dan PKS mengusungnya sebagai gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2008. Alhasil, Zainul menang.

Tiga tahun berselang, Musyawarah II DPD Demokrat NTB yang digelar pada April 2011 memilih laki-laki kelahiran kelahiran Pancor, Selong Lombok Timur tersebut menjadi Ketua DPD Demokrat NTB Periode 2011-2016. Dari PBB, Zainul pun pindah ke Demokrat.

Pada Pilgub NTB 2013, Zainul maju lagi sebagai kandidat gubernur. Kali ini, ia didukung koalisi besar yang terdiri atas Demokrat, Golkar, PDIP, PPP, PAN, Gerindra, dan PKB. Hasilnya, Zainul menang.

Zainul bertahan di Demokrat hingga tahun ini. Pada 23 Juli 2018, dia menyatakan mengundurkan diri dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Hal itu disampaikan setelah menyatakan dukungannya kepada Jokowi yang maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Saat itu, Demokrat belum menyatakan arah dukungannya, sedangkan Zainul masuk radar kandidat calon wakil presiden pendamping Jokowi.

Perbedaan sikap Zainul dan Demokrat juga terlihat pada Pemilu 2014. Pada Mei tahun itu, Zainul menyampaikan dukungannya kepada pasangan calon (paslon) Prabowo-Hatta, padahal pimpinan pusat Partai Demokrat belum menentukan.

Namun, kemudian hari, Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres pendampingnya. Setelah keluar Demokrat, Zainul menggagas Konferensi Ulama Internasional di Kota Mataram, NTB. Setelah tidak lagi menjabat gubernur NTB, TGB mendirikan Rumah Tunas Generasi Bangsa (TGB).

Baca juga artikel terkait TUAN GURU BAJANG atau tulisan lainnya dari Husein Abdulsalam

tirto.id - Politik
Reporter: Husein Abdulsalam
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Alexander Haryanto