tirto.id - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendukung pembentukan koperasi pemasaran oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) bernama Koperasi Pemasaran Jahema Bonsai Sejahtera. Harapannya mampu memperkuat terwujudnya ekspor bagi bisnis bonsai Indonesia.
"PPBI adalah salah satu organisasi hobi yang cukup tua, sudah mencapai 44 tahun. Mengelola sebuah organisasi untuk periode waktu panjang agar tetap eksis dan tumbuh bukan hal yang mudah. Ini bisa menjadi modal sosial untuk ditumbuhkembangkan, bahwa hobi bonsai bukan sekadar hobi atau karya seni, tetapi punya nilai ekonomi yang luar biasa," kata Teten dikutip dari Antara, Minggu (5/11/2023).
Teten menuturkan Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang tak diragukan lagi. Begitu juga dengan masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa seni yang luar biasa sehingga jika seni dikolaborasikan dengan SDA seperti tanaman bonsai ini, bisa menjadi kekuatan ekonomi kreatif yang besar.
Dia menuturkan banyak negara melihat ekonomi kreatif sebagai alternatif dari ekonomi konvensional seperti industri keuangan dan lainnya. Pada 2022, kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional Indonesia mencapai Rp1.134,9 triliun.
The Global Bonsai Market 2022 mencatat pasar ekonomi bonsai di dunia mencapai 9,4 miliar dolar AS dan diperkirakan akan terus meningkat. Sementara, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Pasifik yang memimpin pasar bonsai di kancah internasional.
"Di industri ini akan banyak rantai pasok yang tercipta dari UMKM. Mulai dari bahan baku bonsai sendiri, karena ia tumbuh bukan lagi dari alam saja tetapi ada upaya budidaya. Kemudian kebutuhan pot hingga perawatan dan kebutuhan lainnya. Diharapkan dengan membangun ekosistem ini, betul-betul menciptakan lapangan kerja baru," ungkapnya.
Lebih lanjut, Teten berharap Koperasi Jahema Bonsai Sejahtera untuk memanfaatkan digitalisasi untuk mengelola model bisnis dan upaya perluasan pasar dalam serta luar negeri secara profesional.
Sedangkan dari sisi pemerintah, KemenKopUKM akan terus memperkuat ekosistem usaha bonsai di Tanah Air dengan melakukan pendampingan, pembentukan, pengembangan koperasi, pengembangan bisnis model, menghubungkan dengan berbagai mitra dan market, hingga pembiayaan untuk koperasi-koperasi potensial melalui LPDB-KUMKM.
Sementara itu, Ketua Umum PPBI Erwin Lismar mengatakan, PPBI tidak bisa tumbuh dengan baik tanpa ada dukungan Pemerintah. Untuk itu, pihaknya terus menjalin hubungan baik dengan KemenKopUKM dan Kemenparekraf.
"Di bawah kementerian ini PBBI dapat berkembang dengan pesat. Kita dengan dunia internasional sudah sejajar, ke depan diharapkan seni bonsai Indonesia bisa menjadi kiblat dunia," ucapnya.
Dalam Munas sekaligus Pameran Nasional Bonsai, PBBI melibatkan 250 cabang PPBI seluruh Indonesia yang menampilkan 1.757 pot tanaman bonsai kelas dunia dengan standar kualitas internasional.