Menuju konten utama

Terduga Teroris Wahyudi Pernah Diusir dari Rumah Keluarga

Sarmadi (38) mengatakan bahwa tingkah laku Wahyudi agak aneh dan tidak cocok dengan keluarga istrinya, sehingga dia bersama istrinya diusir dari rumahnya.

Terduga Teroris Wahyudi Pernah Diusir dari Rumah Keluarga
Petugas kepolisian membawa sejumlah barang bukti seusai penggeledahan oleh tim Densus 88 Mabes Polri di salah satu ruko di kawasan Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (29/5). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

tirto.id - Terduga teroris Wahyudi (30), warga Dukuh Sono, Kabupaten Sukoharjo yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror itu sudah 2 tahun ini tinggalkan rumah dan keluarganya.

Menurut kakak ipar Wahyudi, Sarmadi (38) mengatakan bahwa tingkah laku yang bersangkutan agak aneh dan tidak cocok dengan keluarga istrinya, sehingga dia bersama istrinya, Siti, diusir dari rumahnya.

"Wahyudi dan istrinya Siti, adik ipar saya, kemudian meninggalkan rumah dan pindah ke Cemani. Dia bekerja di laundry kiloan, Jalan Sidomukti Cemani Sukoharjo," kata Sarmadi di Sukoharjo, Senin (29/5/2017).

Lebih lanjut Sarmadi menjelaskan bahwa Wahyudi tidak mau menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada. Selain itu, cara berpakaiannya pun berubah dengan memelihara jenggot, memanjangkan rambut, mengenakan celana tiga perempat dan istrinya pun mendadak menggunakan cadar.

"Orang tua istri Wahyudi awalnya meminta dia berpikir untuk lebih mencintai keluarganya. Namun, Wahyudi tetap dengan kepercayaannya dan dia bersama keluarganya kemudian meninggalkan rumahnya," katanya.

Ia juga mengaku kaget setelah mendengar kabar bahwa Wahyudi ditangkap oleh Densus 88 di Jalan Ciu Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Senin sekitar pukul 04.30 WIB.

"Saya diberi tahu soal itu, baru sekitar pukul 11.00 WIB, dan keluarga hanya pasrah dengan polisi. Namun, keluarga berharap istrinya bisa kembali ke rumah keluarga," katanya.

Sementara itu, pemilik Ruko Jasa Laundry kiloan di Jalan Sidomukti No. 33 Cemani Sukoharjo, Ayu Detia (31) membenarkan jika Wahyudi memang salah satu karyawannya. Wahyudi bersama istriya, Siti tinggal di ruko tersebut, dan bekerja belum sampai 1 tahun.

Kendati demikian, Ayu mengatakan bahwa Wahyudi anak yang rajin dan jujur. "Wahyudi anaknya rajin dan jujur sehingga dia bersama keluarganya dipercaya untuk menunggu ruko saya," kata Ayu Detia.

Untuk itu, Ayu mengaku tak percaya bahwa Wahyudi ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam rencana bom panci di Istana Merdeka. Namun, Ayu Detia tidak mengetahui secara pasti keterlibatannnya.

"Saya saat penggeledahan di ruko saya kaget kenapa banyak polisi," kata Ayu dikutip dari Antara.

Untuk diketahui, Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama anggota Polres Sukoharjo melakukan penggeledahan di ruko, Jalan Sidomukti No. 33 Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Senin (29/5/2017) siang.

Tim Densus bersama anggota Polres dan Satuan Brimob melakukan penggeledahan di tempat kerja terduga teroris Wahyudi (30) di ruko milik Ayu Detia, Senin sekitar pukul 13.30 WIB.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto