tirto.id - Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan, PLN telah mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Tujuannya, untuk efisiensi di tengah penurunan permintaan listrik karena pandemi COVID-19.
"Kami saat ini mengajukan revisi RKAP PLN ke pemegang saham termasuk upaya efisiensi yang akan kita lakukan terutama RKAP di tahun 2020 ini, kami bersama dengan seluruh direksi dan teman-teman PLN melakukan assessment berapa efisiensi yang bisa kita lakukan," ujar dia dalam dalam rapat kerja virtual bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (22/4/2020),
Rencana tersebut, kata Zulkifli, juta tak lepas dari elastisitas pertumbuhan listrik terhadap pertumbuhan ekonomi sebelum Covid-19, di mana pertumbuhan listrik selalu lebih rendah di bawah pertumbuhan ekonomi selama 4 tahun terakhir ini.
"Berdasarkan RUPTL asumsinya demand di atas 8 persen, tapi demand sebelum Covid-19 4,5 persen selama 4 tahun terakhir. Jadi memang ini sebuah situasi yang harus kami hadapi dengan perbedaan asumsi RUPTL dengan realisasinya," urainya.
Assessment terhadap kondisi penurunan beban dan penjualan listrik, ketidakpastian pendanaan serta faktor pasar keuangan. Optimalisasi pengoperasian pembangkit PLN juga perlu memperhitungkan ke depan.
Adapun dengan listrik yang dibeli dari Independent Power Producer (IPP), kata Zulkifli, PLN tengah melakukan negosiasi agar volume serta harga beli yang telah disepakati jauh sebelum wabah COVID-19 bisa diubah.
"PLN mencari jalan keluar terbaik sehingga pembangkit di PLN bisa tetap dioperasikan kemudian IPP kita cari opsi opsinya sehingga top di waktu yang akan datang bisa diminimalisir juga yang penting kita cari jalan tengahnya," pungkasnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Abdul Aziz