Menuju konten utama

Tema Hari Perempuan Sedunia di Bidang Sains 11 Februari & Tujuannya

Tema Hari Internasional Perempuan di Bidang Sains 11 Februari.

Tema Hari Perempuan Sedunia di Bidang Sains 11 Februari & Tujuannya
Ilustrasi Perempuan Sains. foto/Istockphoto

tirto.id - Hari Perempuan dan Anak Perempuan Sedunia di Bidang Sains atau International Day of Women and Girls in Science diperingati setiap tanggal 11 Februari di seluruh dunia.

Mengutip dari laman resmi Women In Science Day, peran perempuan dan anak perempuan di bidang sains tak hanya sebagai penerima manfaat, namun juga sebagai agen perubahan termasuk dalam rangka percepatan kemajuan dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDG) ke-6 yakni Air Bersih dan Sanitasi Layak.

Adapun, tema Hari Perempuan dan Anak Perempuan Sedunia di Bidang Sains ke-7 yang jatuh pada tangal 11 Februari 2022 yaitu ‘Kesetaraan, Keberagaman, dan Inklusi: Air Menyatukan Kita” atau ‘Equity, Diversity, and Inclution: Water Unites Us.'

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan akses perempuan dan anak perempuan dalam dunia sains, maupun dalam berbagai ranah, termasuk di bidang pendidikan.

Pada pertemuan sidang peringatan Hari Perempuan dan Anak Perempuan Sedunia di Bidang Sains ke-7 mendatang, akan mengumpulkan pakar ilmu pengetahuan perempuan di dunia, pejabat tinggi pemerintah, perwakilan organisasi internasional, dan sektor swasta untuk membahas tiga pilar perkembangan berkelanjutan yakni kemakmuran ekonomi, keadilan sosial, dan integritas lingkungan.

Tujuan Hari Perempuan Sedunia di Bidang Sains

Dilansir dari situs web PBB, sains dan kesetaraan gender sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, sehingga pada 2030 mendatang, kedua tema tersebut masuk ke dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan atau Agenda for Sustainable Development.

Di seluruh dunia, sering terjadi kesenjangan gender yang signifikan dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) selama bertahun-tahun. Meskipun perempuan telah membuat kemajuan yang luar biasa dengan berpartisipasi di perguruan tinggi, mereka tetap kurang terwakili dalam kategori ilmiah ini.

Dengan adanya bias dan stereotip gender turut mempengaruhi perempuan dan anak perempuan jauh dari bidang- bidang sains. UNESCO mencatat data sejak 2014-2016 hanya terdapat 30 persen pelajar perempuan yang memilih bidang STEM.

Secara Global, pendaftaran pelajar perempuan sangat rendah dalam bidang TIK (Teknik, Informatika, dan Komputer) hanya 3 persen, ilmu alam, matematika, dan statistik hanya 3 persen, serta teknik, manufaktur, dan konstruksi hanya terdapat 8 persen.

Untuk mendukung akses dan partisipasi penuh serta kesetaraan gender dalam sains bagi perempuan dan anak perempuan, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi A/RES/70/212 yang menyatakan 11 Februari sebagai International Day of Women and Girls in Science.

Keputusan tersebut didasarkan pada resolusi Sidang Umum PBB pada 22 Desember 2015, dan diimplementasikan oleh UNESCO maupun UN Women.

Baca juga artikel terkait HARI PENTING atau tulisan lainnya dari Yunita Dewi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yunita Dewi
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Dipna Videlia Putsanra