tirto.id - Hari Koperasi Indonesia atau Hari Koperasi Nasional 2022 jatuh pada 12 Juli. Puncak acara Hari Koperasi 2022 akan dilaksanakan di Denpasar-Bali, pada 14-17 Juli 2022 karena 12 Juli bertepatan dengan tasrik Idul Adha 2022.
Bali dipilih sebagai lokasi acara karena gerakan koperasi ingin memeriahkan Presidensi G-20 serta mendukung acara tersebut. Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) juga mengambil tema yang berhubungan dengan G-20.
Tema Hari Koperasi Indonesia 2022 adalah “Pemulihan Ekonomi Melalui Kedaulatan Pangan dan Energi Bersama Koperasi."
Selain tema besar itu imbuh Dekopin merumuskan sub tema khusus, seperti:
- Koperasi Solusi Kelembagaan Kedaulatan Pangan Indonesia.
- Pengembangan Energi Baru Terbarukan menuju Kedaulatan Energi melalui Pendekatan Koperasi dan Kelompok Masyarakat.
- Partisipasi Koperasi dan Kelompok Perempuan dalam Issue Pangan dan Energi Baru Terbarukan.
Sejarah Hari Koperasi Indonesia 2022
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi merupakan badan usaha yang berpusat pada masyarakat, dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis oleh dan untuk anggotanya guna mewujudkan kebutuhan dan aspirasi sosial ekonomi.
Koperasi mengutamakan keadilan dan kesetaraan dan memungkinkan orang untuk menciptakan badan usaha berkelanjutan yang menghasilkan pekerjaan dan kemakmuran jangka panjang. Koperasi dikelola oleh, dari dan untuk anggota.
Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh Robert Owen (1771-1858) yang berkebangsaan Skotlandia. Setelah koperasi berkembang dan diterapkan di Eropa, koperasi pun mulai masuk dan berkembang di Indonesia.
Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja pada 1896. Ia melihat banyak para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir.
Patih R.Aria Wiria Atmaja kemudian mendirikan bank untuk para pegawai negeri dengan mengadopsi sistem serupa dengan yang ada di Jerman yakni koperasi kredit.
Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat orang-orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan prinsip koperasi.
Pada 1908, Dr. Sutomo yang merupakan pendiri Boedi Utomo memberikan peranannya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi kehidupan rakyat.
Serikat Dagang Islam (SDI) 1927, Dibentuk bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi.
Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Setelah Jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia, termasuk Indonesia, sistem pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan Hindia-Belanda ke pemerintahan Jepang.
Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai, namun hal ini hanya dimanfaatkan Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya.
Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia, sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya.
Editor: Addi M Idhom