Menuju konten utama

Teks Amanat Pembina Upacara setelah PAS tentang Kesadaran Diri

Teks amanat pembina upacara tentang kesadaran diri setelah PAS atau Penilaian Akhir Semester. Berikut contohnya yang dapat dijadikan referensi.

Teks Amanat Pembina Upacara setelah PAS tentang Kesadaran Diri
Bupati Tanah Laut H. Bambang Alamsyah menjadi Pembina Upacara di Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) Tanah Laut, Selasa (6/2). Foto:Antaranews Kalsel/Arianto/G.

tirto.id - Pembina upacara dapat menyampaikan amanat tentang kesadaran diri setelah PAS atau Penilaian Akhir Semester. Contoh teks amanat pembina upacara yang memuat materi tersebut bisa dijadikan referensi.

Amanat pembina upacara adalah pesan atau pidato yang disampaikan oleh pembina upacara. Di lingkungan sekolah, pembina upacara biasanya merupakan seorang guru atau kepala sekolah.

Amanat ini biasanya disampaikan dalam upacara bendera di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, yang biasanya dilaksanakan setiap hari Senin atau pada hari-hari besar nasional.

Isi amanat pembina upacara dapat bervariasi tergantung pada konteks dan tujuan dari upacara yang diselenggarakan, tetapi secara umum mencakup pengarahan, pesan moral, motivasi, hingga informasi penting.

Apabila bertepatan dengan momen tertentu misalnya setelah PAS berlangsung, pembina dapat membahas mengenai apa yang harus ditingkatkan oleh para siswa di semester mendatang.

Contoh Teks Amanat Pembina Upacara tentang Kesadaran Diri

Salah satu tema pesan yang cocok untuk disampaikan oleh pembina upacara setelah PAS adalah tentang kesadaran diri. Pasalnya, pada masa sekolah, siswa cenderung sedang mencari jati diri, dalam proses ini siswa perlu memahami esensi tentang kesadaran diri supaya tumbuh kembang dan pendewasaan diri berjalan dengan baik.

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami pikiran, perasaan, dan perilaku diri sendiri. Hal ini melibatkan pemahaman tentang siapa kita, bagaimana perasaan kita, apa yang kita pikirkan, dan bagaimana tindakan kita mempengaruhi diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita.

Kesadaran diri merupakan aspek penting dari kecerdasan emosional dan memainkan peran kunci dalam pengembangan pribadi dan hubungan interpersonal. Berikut ini adalah contoh teks amanat pembina upacara tentang kesadaran diri yang bisa disampaikan setelah PAS.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang saya hormati, Bapak/Ibu Guru, staf sekolah, dan yang saya cintai, seluruh siswa-siswi sekalian.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita semua dapat berkumpul di pagi yang cerah ini dalam keadaan sehat walafiat.

Hari ini, saya ingin berbicara tentang pentingnya kesadaran diri, terutama setelah kita melalui penilaian akhir semester. Penilaian akhir semester adalah momen yang sangat penting dalam proses belajar kita. Hasil dari penilaian ini bukan hanya angka-angka di rapor, tetapi juga cerminan dari usaha, dedikasi, dan konsistensi kita dalam belajar.

Anak-anakku sekalian.

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami pikiran, perasaan, serta tindakan kita sendiri. Setelah mendapatkan hasil penilaian, ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk merenungkan dan mengevaluasi diri.

Pertama, mari kita renungkan bagaimana usaha kita selama satu semester ini. Apakah kita sudah belajar dengan giat?.

Apakah kita sudah memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya? Bagi yang mendapatkan hasil yang memuaskan, teruslah pertahankan semangat dan dedikasi tersebut.

Namun, bagi yang merasa hasilnya belum memuaskan, jangan berkecil hati. Ini adalah kesempatan untuk belajar dari pengalaman dan memperbaiki diri.

Kedua, mari kita pahami perasaan kita terhadap hasil yang kita peroleh. Apakah kita merasa senang, kecewa, atau bahkan marah?.

Setiap perasaan yang kita alami adalah nyata, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita merespons perasaan tersebut.

Jadikan rasa senang sebagai motivasi untuk terus berprestasi dan rasa kecewa sebagai pendorong untuk berusaha lebih keras lagi.

Ketiga, penting untuk mengidentifikasi tindakan kita yang perlu diperbaiki. Apakah kita perlu lebih banyak belajar? Apakah kita perlu lebih fokus saat di kelas?.

Kesadaran akan kelemahan dan kekuatan diri sendiri akan membantu kita merencanakan langkah-langkah perbaikan ke depan.

Bapak/Ibu Guru, serta anak-anakku sekalian.

Mari kita jadikan momen setelah penilaian akhir semester ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran diri kita. Dengan kesadaran diri yang baik, kita bisa menjadi individu yang lebih baik, lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, dan lebih bertanggung jawab terhadap masa depan kita.

Terakhir, saya ingin mengingatkan bahwa setiap usaha tidak akan sia-sia. Hasil mungkin belum terlihat sekarang, tetapi dengan kerja keras dan kesadaran diri, kita akan mencapai impian dan tujuan kita. Jangan pernah berhenti belajar dan berusaha.

Demikian yang bisa saya sampaikan pada pagi hari ini. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dan manfaat dari apa yang telah kita lalui. Terima kasih atas perhatian kalian semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait SEKOLAH atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yulaika Ramadhani