Menuju konten utama

Amanat Pembina Upacara tentang Musim Hujan dan Menjaga Kesehatan

Amanat pembina upacara tentang musim hujan dan menjaga kesehatan dapat dibaca dalam momen terkait. Berikut contoh teks amanat pembina upacara selengkapnya.

Amanat Pembina Upacara tentang Musim Hujan dan Menjaga Kesehatan
Bupati Tanah Laut H. Bambang Alamsyah menjadi Pembina Upacara di Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) Tanah Laut, Selasa (6/2). Foto:Antaranews Kalsel/Arianto/G.

tirto.id - Amanat pembina upacara tentang musim hujan dan menjaga kesehatan dapat dibaca dalam momen terkait. Anda dapat membaca artikel ini untuk melihat contoh amanat yang membahas tema tersebut.

Mengutip laman BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), puncak musim hujan tahun 2023/2024 terjadi pada bulan Januari-Februari 2024. Berhubungan dengan itu, masyarakat dapat mempersiapkan diri menghadapi berbagai kondisi alam.

Musim hujan dapat menyebabkan seseorang terjangkit penyakit jika individu tersebut tak menjaga kesehatan. Beberapa masalah yang kerap timbul di antaranya diare, leptospirosis, ataupun demam berdarah.

Oleh sebab itu, amanat pembina tentang musim hujan dan menjaga kesehatan sekiranya perlu dibawakan ketika upacara. Mengutip KBBI, amanat sendiri berarti memberikan arahan atau wejangan kepada orang lain.

Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Musim Hujan dan Menjaga Kesehatan

Pembina upacara dapat menyiapkan naskah sebelum memberikan wejangannya kepada peserta didik. Salah satu bahasan yang bisa disiapkan meliputi musim hujan dan pengaruhnya terhadap kesehatan seseorang.

Selain menyuguhkan materi tersebut, pembina juga bisa mengimbau murid-muridnya untuk selalu menjaga kesehatan. Berikut ini salah satu contoh amanat yang dapat Anda sampaikan selaku pembina upacara.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat pagi Bapak/Ibu guru dan rekan pegawai yang saya hormati.

Selamat pagi juga murid-murid yang saya cintai.

Sebagai permulaan, mari bersama-sama kita panjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mari kita syukuri berbagai rahmat, nikmat, serta rezeki-Nya. Berkat-Nya kita sekarang bisa berkumpul di sini, menjalankan upacara bendera rutin mingguan. Pada kesempatan kali ini, izinkan saya mengungkapkan amanat tentang musim hujan dan menjaga kesehatan.

Berbicara tentang musim hujan, Tuhan sudah memberikan kita nikmat serta rezeki secara langsung. Hal itu terjadi lantaran musim hujan dapat memberikan pengairan ke daratan, berbeda dari musim kemarau yang kesulitan air.

Dalam kegiatan sehari-hari, air merupakan aspek penting yang melambangkan kehidupan. Jika tidak ada air, dapat dipastikan suatu wilayah mengalami kekurangan nutrisi dan orangnya rawan dehidrasi. Oleh sebab itu, sekiranya musim hujan ini wajib kita syukuri.

Berlainan dengan dampak-dampak positif, musim hujan juga berpotensi menyebabkan penyakit tertentu bagi manusia jika tidak disikapi dengan benar. Ada sejumlah penyakit yang sering muncul saat musim hujan, misalnya diare dan demam berdarah (DBD). Diare muncul akibat seseorang terinfeksi bakteri ecoli, sementara demam berdarah terjadi akibat nyamuk Aedes aeygepti.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peserta didik harus memperhatikan kesehatannya lewat beragam cara. Penyebab diare misalnya, Anda perlu memperhatikan apa yang Anda makan dan apapun yang Anda sentuh. Pastikan kebersihan selalu terjaga, misalnya mencuci tangan sebelum memakan sesuatu.

Adapun DBD dapat terjadi akibat nyamuk berkembang biak secara cepat di musim hujan. Ciri-ciri terkena DBD bisa dipantau lewat kemunculan ruam/bintik merah di tubuh, mual dan muntah, sampai nyeri sendi. Untuk menghindarinya, pastikan di sekitar rumah Anda tidak ada wadah yang membuat air tergenang. Hal itu perlu dilakukan karena nyamuk berkembang biak menggunakan air.

Sekiranya hanya itu yang dapat saya sampaikan terkait musim hujan dan menjaga kesehatan. Jika ada kata-kata yang kurang berkenan, mohon dimaafkan. Terima kasih atas perhatiannya.

Selamat pagi.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Baca juga artikel terkait AMANAT PEMBINA UPACARA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani