Menuju konten utama

Teknologi dan Robot di Industri Logistik: Jenis dan Manfaatnya

Apa saja manfaat teknologi robot dalam industri logistik di Indonesia? Berikut penjelasan selengkapnya.

Teknologi dan Robot di Industri Logistik: Jenis dan Manfaatnya
Ilustrasi Penggunaan Robot di Industri Logistik. foto/istockphoto

tirto.id - Teknologi logistik modern menekankan setidaknya tiga aspek penting yaitu kecepatan, ketepatan, dan efisiensi. Sejumlah inovasi dilakukan untuk mewujudkannya, termasuk menerapkan atau mengadopsi teknologi dan robotik ke dalam prosesnya.

Teknologi dan robotik dalam industri logistik merupakan kolaborasi yang membuahkan beragam manfaat karena dapat mendukung berbagai sektor penting dalam proses pendistribusian barang.

Secara spesifik, teknologi robotik dalam dunia logistik kerap juga disebut dengan robot logistik. Robot logistik adalah mesin otomatis yang dirancang khusus untuk melakukan berbagai tugas yang berkaitan dengan manajemen dan pengoperasian logistik.

Teknologi logistik dan robotik semakin banyak diterapkan lantaran kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi alur kerja dan mengurangi kesalahan manusia.

Jenis Teknologi dan Robotik dalam Industri Logistik

Alur kerja industri logistik terdiri dari rangkaian dan tahapan. Untuk menyesuaikan kebutuhan itu, teknologi dan robot logistik dirancang dalam beberapa jenis. Berikut ini adalah jenis teknologi dan robotik dalam industri logistik:

1. Autonomous Mobile Robots (AMR)

AMR disebut juga robot bergerak otonom merupakan robot canggih yang dapat beroperasi dengan menavigasi lingkungan sekitar, tanpa perlu jalur atau lintasan tetap. AMR di dunia logistik dimanfaatkan untuk membantu proses penyortiran barang secara otomatis. Robot ini juga dapat digunakan untuk memindahkan barang langsung dari rak.

2. Automated Guided Vehicles (AGV)

AGV atau adalah jenis robot yang dapat digunakan untuk mengangkut barang berat secara otomatis dengan melintasi jalur yang telah ditentukan dengan penanda seperti kabel atau laser. AGV sangat bermanfaat dalam bidang logistik karena dapat mengangkut barang berat di gudang besar atau pusat distribusi dalam jarak yang cukup jauh.

3. Radio Frequency Identification (RFID)

RFID adalah sistem identifikasi otomatis yang menggunakan tag elektronik untuk menyimpan dan mengambil data dari jarak jauh melalui perangkat frekuensi radio. Dalam industri logistik, label ini ditempelkan pada produk, paket, atau kontainer, dan digunakan untuk melacak dan memantau pergerakannya hingga sampai ke tempat tujuan.

4. Robotic Process Automation (RPA)

RPA atau robotic process automation berperan dalam mengoptimalkan berbagai tugas manajemen dalam proses logistik seperti manajemen inventaris dan memastikan status stok. RPA juga dapat digunakan untuk memproses pesanan dengan memverifikasi informasi pengirim dan penerima barang hingga membuat label pengiriman. Pelacakan produk yang dikirim juga dapat diidentifikasi menggunakan RPA.

5. Robotic Arms

Robotic Arms atau kerap juga disebut lengan robotik karena bentuknya yang menyerupai lengan yang sedang bekerja. Robotic arms dilengkapi dengan beberapa sambungan dan efektor akhir untuk menangani berbagai tugas. Dalam logistik, teknologi ini digunakan untuk memilih, mengemas, dan membuat palet produk.

Penerapan Teknologi Robotik di Industri Logistik Indonesia

Industri logistik Indonesia terus berkembang. Pada 2023, Ken Research memperkirakan nilai pasar logistik Indonesia menyentuh angka 278,4 miliar dolar AS atau setara Rp4.370 triliun.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor logistik diperkirakan berkontribusi sebesar Rp1.090,2 triliun pada Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2023.

Sektor industri logistik diperkirakan terus meningkat pada 2024. Peluang besar diperkirakan berada di sektor industri pengolahan, makanan dan minuman, pertambangan, hingga otomotif. Selain itu, sektor UMKM dan perdagangan online juga diperkirakan bakal berkontribusi dalam industri logistik di Indonesia.

Manfaat Robot Logistik

Berkaitan dengan kondisi pasar logistik tersebut, pelaku industri logistik Indonesia menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang tinggi dengan layanan prima. Salah satu solusi yaitu menggunakan teknologi robotik.

Robot logistik kian populer dalam mempermudah pengelolaan dalam industri logistik. Robot logistik memiliki beberapa fungsi penting yakni memindahkan barang, membantu pemrosesan pesanan, dan inventaris. Dari fungsi ini, ada beberapa manfaat yang didapat:

  1. Mengurangi biaya operasional gudang sehingga menjadi lebih murah;
  2. Meningkatkan efisiensi produktivitas sehingga mempercepat proses pengiriman;
  3. Mengurangi kesalahan atau human error;
  4. mengurangi risiko kecelakaan dan cedera di warehouse atau gudang.

Robot Logistik Pos Indonesia

Berkaitan dengan kondisi pasar logistik tersebut, pelaku industri logistik Indonesia berlomba memberikan pelayanan terbaik. Beberapa dari mereka termasuk PT Pos Indonesia (Persero) telah menerapkan teknologi robotik untuk mengefisiensikan operasional dan pengiriman.

Pos Indonesia sendiri sudah menggunakan Autonomous Mobile Robots (AMR) dalam bentuk mesin sortir yang dilengkapi dengan Artificial Intelligent (AI) dan Radio Frequency Identification (RFID) untuk melacak progress pesanan konsumen secara real time.

Dengan adanya mesin sortir robotik, Pos Indonesia dapat meningkat meningkatkan kapasitas jumlah barang yang dikirimkan. Teknologi ini juga membantu PosIND dalam mengurangi human error dalam proses pengiriman.

Sebagai informasi, robot logistik Pos Indonesia dilengkapi dengan baterai lithium. Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian baterai yakni lima menit dan dapat beroperasi selama empat jam non-stop.

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal Rochmad Djoemadi, menjelaskan BUMN yang dipimpinnya itu telah melakukan perluasan penggunaan teknologi dan robotik. Hal tersebut dilakukan demi meningkatkan efisiensi dan meminimalisir kesalahan manusia.

“Penggunaan robotik dan digitalisasi kita perluas, supaya apa, dengan robot kan lebih efisien, kerja 24 jam, tidak ada salah sortir karena human error, tidak ada rusak karena barang dilempar-lempar," ujar Faizal usai "Book Talk & Ngopi Sore" di Jakarta, Rabu (12/6/2024) dikutip Antara News.

Hasil dari inovasi dan transformasi yang dilakukan Pos Indonesia ini diharapkan bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dan meraih competitive advantage di industri jasa pengiriman.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis