Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Teka-teki Cawapres Prabowo usai Ganjar & Anies Resmi Daftar KPU

Meski Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin resmi daftar ke KPU, tapi Prabowo Subianto belum memutuskan nama wakilnya. Siapa yang paling berpeluang?

Teka-teki Cawapres Prabowo usai Ganjar & Anies Resmi Daftar KPU
Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) duduk bareng Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (20/10/2023). (Tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama)

tirto.id - Publik saat ini tengah menantikan siapa yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Rasa penasaran ini tidak lepas setelah calon kompetitornya, yaitu pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar resmi mendaftar ke KPU RI pada Kamis (19/10/2023). Sementara Prabowo belum mentukan siapa calon pendampingnya.

Prabowo sebelumnya sempat mengumumkan ada empat kandidat yang akan mendampingi dia pada Pilpres 2024. “Satu calon dari luar Jawa, satu calon dari Jawa Barat, satu calon dari Jawa Tengah, satu calon dari Jawa Timur,” kata Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2023).

Setelah pengumuman tersebut, publik tersorot pada kandidat Jawa Tengah, yakni anak sulung Presiden Joko Widodo yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Hal ini semakin menguat usai Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian permohonan perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 lalu. Mahkamah mengabulkan perubahan syarat berusia minimal 40 tahun menjadi berusia minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah yang dipilih oleh rakyat.

Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani pun memberi kode soal bakal cawapres Prabowo lewat pantun pada Rabu (18/10/2023) malam. Ia menyinggung simbol daerah dan tokoh muda pemerintahan sebagai cawapres Prabowo.

“Beli pisang sambil sepedaan, pulangnya mampir Stasiun Balapan. Cawapres Pak Prabowo akan segera diumumkan, dia sosok berpengalaman di pemerintahan,” kata Muzani.

Siapa Nama Cawapres Prabowo?

Situasi mulai berubah setelah koalisi Tim Pemenangan Nasional (TPN-GM) mengumumkan nama Menkopolhukam Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar. TPN-GM juga mengumumkan mereka akan mendaftarkan diri di hari yang sama dengan Koalisi Perubahan yang mengusung AMIN pada 19 Oktober 2023. Selain itu, Gibran yang disebut-sebut sebagai bakal cawapres Prabowo memberi kode tidak akan maju.

“Sekali lagi saya tidak pernah menawarkan diri, orang lain yang ngejar,” kata Gibran di Solo sebagaimana dikutip Antara.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman sebelumnya mengatakan, Prabowo diuntungkan setelah kedua kandidat paslon sudah mendaftarkan diri ke KPU. Prabowo bisa mengambil nama cawapres dari banyak kandidat.

“Santai justru karena kami memiliki stok bacawapres yang amat berlimpah gitu loh. Jadi Pak Prabowo ini, kan, tinggal memilih yang terbaik dari yang baik-baik,” ucap Habiburokhman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis kemarin.

Sementara itu, Ahmad Muzani enggan berkomentar soal nama cawapres Prabowo setelah deklarasi kelompok relawan Jagat Prabowo pada Kamis (19/10/2023) malam. Ia tak mau menjawab kabar nama cawapres Prabowo dari 4 nama menjadi dua nama.

“Jagat Prabowo. Wes aku enggak mau ngomong dulu,” kata Muzani singkat seraya meninggalkan awak media di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2023) malam.

Partai Golkar, lewat Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono memastikan, bahwa kandidat pendamping Prabowo yang didukung Golkar harus mampu membawa kemenangan di Pilpres 2024.

“Kami sangat optimistis yang dipilih wakil presiden adalah calon yang terbaik. Jadi, kita harus garisbawahi siapa yang dipilih itu adalah yang memiliki kepastian memperoleh kemenangan di dalam pemilu nanti,” kata Dave saat dihubungi reporter Tirto, Jumat (20/10/2023).

Dave menekankan, nama cawapres akan mengacu pada keputusan bersama partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri atas Partai Gerindra, PAN, Golkar, PBB, Partai Demokrat, Partai Gelora, dan Partai Garuda.

Dave memastikan bahwa nama cawapres tidak akan dipilih mendadak. Pemilihan akan dilakukan secara pembahasan bersama mitra koalisi. Saat disinggung kemungkinan nama capres-cawapres diumumkan besok, Dave meminta publik menunggu hasil Rapimnas Golkar yang akan digelar pada Sabtu (21/10/2023). Ia juga enggan menjawab kemungkinan Golkar membuat poros baru.

“Tunggu besok," kata Dave.

Sedangkan Partai Demokrat masih meyakini pandangan dari Prabowo soal tidak terburu-buru atau ojo kesusu. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menuturkan, setiap partai memiliki mekanisme pemilihan kandidat tersendiri. KIM masih menunggu keputusan partai dalam membahas pendamping Prabowo.

“Termasuk menunggu kepulangan Ketum PAN Pak Zulkifli Hasan yang saat ini sedang menjalankan tugas kenegaraan mendampingi Presiden Jokowi. Jadi, kami tunggu saja, dalam hitungan hari semuanya terjawab," ucap Kamhar, Jumat (20/10/2023).

Kamhar mengatakan, hasil nama cawapres Prabowo masih mengerucut ke empat nama. Khusus Demokrat, kata Kamhar, akan menyerahkan semua kepada mantan Danjen Kopassus itu untuk menentukan pilihannya.

“Bagi kami, siapa pun yang dipilih Pak Prabowo, Partai Demokrat akan bersungguh-sungguh dan dengan segenap daya dan upaya untuk memenangkan," tutur Kamhar.

Dinamika Politik di Internal Koalisi Indonesia Maju

Analis politik dari Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai, situasi politik masih memasukkan variabel Gibran sebagai cawapres Prabowo, meski dikritik publik maupun dibantah Gibran. Ia mengatakan, empat nama yang disebut koalisi, salah satunya adalah putra sulung Presiden Jokowi.

“Yang jelas cawapres Prabowo itu berkemungkinan besar itu akan mengarah kepada Gibran, Yusril, maupun Erik atau mungkin nama Khofifah," kata Arifki, Jumat (20/10/2023).

Arifki mengatakan, KIM masih terlihat solid karena tidak ada opsi untuk keluar, termasuk Partai Demokrat yang baru merapat. Ia melihat dari aksi partai yang pada posisi wait-and-see dalam penentuan cawapres Prabowo.

Arifki justru melihat setidaknya ada dua faktor dominan yang akan menjadi penentu kubu Prabowo. Pertama adalah pertimbangan politik dalam rangka menunggu putusan Mahkamah Konstitusi tentang ambang batas umur capres maksimal 70 tahun yang diputus Mahkamah Konstitusi, Senin (23/10/2023). Kedua adalah sikap Jokowi setelah pulang dari luar negeri. Ia yakin keputusan akan diambil di menit terakhir.

“Saya rasa penentuan last minute," kata Arifki.

Sementara itu, ahli komunikasi politik dari Universitas Jember, M. Iqbal menilai, KIM sebagai koalisi paling galau setelah pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin resmi mendaftar ke KPU.

“Betapa tidak galau, stok cawapres di tubuh koalisi Prabowo cukup banyak, ada Erick Thohir, Airlangga Hartarto, AHY dan Ridwan Kamil. Namun sampai memasuki hari pendaftaran capres-cawapres ke KPU, Prabowo masih berkilah ojo kesusu, ojo grusa-grusu, padahal faktanya memang bimbang dan gamang,” kata Iqbal, Jumat (20/10/2023).

Iqbal menilai, kegalauan tidak hanya soal stok cawapres, melainkan juga aksi karpet merah kepada Gibran untuk maju Pilpres 2024 setelah putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023. Ia mengatakan, Gibran menjadi penting untuk pemenangan karena anak sulung Jokowi itu bisa menjadi simbol anak muda.

“Ini soal masa depan kaum muda yang layak diapresiasi menjadi pemimpin bangsa di usia muda. Pertarungan Pilpres 2024 adalah adu strategi merebut hati dan pilihan sekitar 60 persen yang didominasi oleh pemilih muda,” kata Iqbal.

Karena itu, kata dia, dalam konteks inilah Prabowo berkeyakinan bisa menang jika menggandeng Gibran serta mendapat dukungn totalitas dari pengaruh Jokowi sebagai presiden dan kepala negara.

Iqbal menilai, Gibran juga diprediksi akan memberikan dampak electoral bagi Prabowo karena tingkat penerimaan publik terhadap Jokowi yang tinggi berdasarkan hasil survei. Jika Prabowo bersama Gibran, maka efek elektoran bisa didapatkan Prabowo.

Ia juga menilai, pilihan ada di tangan Jokowi dan Gibran saat ini untuk maju Pilpres 2024. Jika tidak, Iqbal melihat nama alternatif paling kuat ada pada Erick Thohir. Jika Erick yang maju, maka Prabowo bisa mendapat dukungan penuh dari PAN, apalagi Erick sudah menyiapkan berkas administrasi persyaratan cawapres.

“Jika Prabowo masih melirik nama-nama lain, selain Gibran dan Erick Thohir, niscaya Koalisi Indonesia Maju bisa malah enggak maju-maju," kata Iqbal.

Akan tetapi, Iqbal mengingatkan bahwa Golkar bisa meninggalkan Prabowo bila memilih Erick Thohir sebagai cawapres. Hal ini terlihat ada teguran keras pada kader AMPI yang mendukung Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo.

“Beda cerita jika Gibran cawapresnya. Karena faktor Gibran adalah pengikat solidnya KIM karena terutama Gerindra, Golkar dan PAN memang sangat bergantung pada tingginya tingkat approval Presiden Jokowi,” kata Iqbal.

Oleh karena itu, kata dia, Prabowo harus berhati-hati dalam memilih bakal cawapres. Ia beralasan, masih ada peluang poros keempat jika Prabowo tidak menjaga kesolidan KIM.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz