Menuju konten utama

Tanggal 25 Januari Hari Gizi Nasional & Sejarah HGN di Indonesia

Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) setiap tanggal 25 Januari di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang.

Tanggal 25 Januari Hari Gizi Nasional & Sejarah HGN di Indonesia
Peringatan Hari Gizi Nasional di SD Negeri Cemara 2 di Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/1/2020).ANTARA FOTO/Maulana Surya/foc.

tirto.id - Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-61 jatuh pada 25 Januari 2021. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengangkat tema HGN tahun ini dengan tajuk “Remaja Sehat, Bebas Anemia”. Alasan setiap tanggal 25 diperingati sebagai Hari Gizi Nasional di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang.

Hari Gizi Nasional (HGN) ke-61 tahun 2021 ini diperingati dengan cara yang berbeda karena masih dalam situasi pandemi COVID-19. Kemenkes mengajak masyarakat untuk tetap berolahraga selama 30 menit minimal tiga kali dalam sepekan demi menjaga kebugaran dan meningkatkan imunitas tubuh supaya tidak mudah terpapar virus Corona.

"Walaupun pandemi, sebenarnya kita sudah banyak sekali menyampaikan bagaimana kita bisa tetap berolahraga selama masa pandemi ini," kata Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kartini Rustandi, Jumat (22/1/2021), dikutip dari Antara.

Kartini Rustandi juga mengingatkan pentingnya selalu menerapkan protokol kesehatan saat berolahraga di luar rumah selama masa pandemi agar terhindar dari risiko penularan COVID-19, yakni memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Sejarah HGN di Indonesia

Cikal-bakal peringatan Hari Gizi Nasional sudah mulai muncul pada 1950. Menteri Kesehatan kala itu, Johannes Leimena, menunjuk Prof. Poorwo Soedarmo sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR). LMR saat itu dikenal dengan sebutan Instituut Voor Volksvoeding (IVV) yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan.

Lilis Banowati dalam buku Ilmu Gizi Dasar (2014) menyebutkan, Poorwo Soedarmo adalah pencetus slogan “Empat Sehat Lima Sempurna” yang kelak amat populer dalam kampanye pemenuhan gizi bagi anak-anak dan seluruh rakyat Indonesia.

Dokter lulusan School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) kelahiran Malang, Jawa Timur, tanggal 20 Februari 1904 ini juga sebagai pendiri Akademi Ahli Diit dan Nutrisionis atau kemudian menjadi Akademi Gizi.

Selain mencetuskan jargon “Empat Sehat Lima Sempurna”, Poorwo Soedarmo juga dikenal sebagai orang pertama yang memperkenalkan ilmu “Home Economics"”di Indonesia pada 1957, atau yang sekarang dengan Ilmu Kesejahteraan Keluarga.

Atas semua sumbangsihnya itu, maka tidak mengherankan jika gelar Bapak Gizi Nasional disematkan kepada Poorwo Soedarmo yang wafat di Jakarta pada 13 Maret 2003 dalam usia 99 tahun dan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

LMR pimpinan Poorwo Soedarmo menjadi tonggak dicetuskannya Hari Gizi Nasional. Dikutip dari laman Sehat Negeriku yang bernaung di bawah Kemenkes RI, HGN diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh LMR pada 25 Januari 1951.

Sejak itu, pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Maka, tanggal 25 Januari kemudian disepakati sebagai Hari Gizi Nasional. HGN pertamakali diperingati pada era 1960-an dan selalu dirayakan setiap tahunnya hingga kini.

Baca juga artikel terkait SEJARAH HARI GIZI atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH