Menuju konten utama

Tak Dijaga Polisi, TKP Bom Kampung Melayu Dipenuhi Warga

TKP bom Kampung Melayu ramai dikerumuni warga, padahal sejumlah barang bukti masih berada di tempat. Tidak tampak polisi berjaga di lokasi kejadian.

Tak Dijaga Polisi, TKP Bom Kampung Melayu Dipenuhi Warga
Warga memadati lokasi ledakan bom di Terimal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis, (25/5). tirto.id/Damianus Andreas.

tirto.id - Situasi di lokasi pengeboman Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (25/5) pagi, dipadati oleh warga. Sejumlah warga mengaku penasaran, dan tidak sedikit dari mereka yang berfoto tepat di tempat kejadian perkara (TKP).

"Saya tinggal di belakang RS. Premier (Jatinegara) situ. Semalam kaget pas tahu ada bom di sini. Berhubung suami nggak membolehkan lihat ke sini kemarin malam, jadi pagi ini baru ke sini. Penasaran soalnya," ujar salah seorang warga bernama Ida (34) kepada Tirto pagi ini.

Padatnya warga di lokasi dikarenakan tidak ada garis kepolisian yang terpasang maupun kepolisian yang berjaga. Menurut pantauan Tirto sekitar pukul 06:30 WIB tadi, warga malah bisa sampai mendekat ke area halte Trans Jakarta Kampung Melayu, yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP).

"Ini ramainya warga sudah dari pagi. Sekitar pukul 05:00 WIB ada kali," ucap salah seorang petugas di halte Trans Jakarta bernama Patmudi.

Akan tetapi, selang setengah jam kemudian, akses untuk berada di jalan masuk ke halte ditutup.

"Saya juga bingung ini, soalnya semalem itu ada garis kepolisian, tapi pagi ini udah nggak ada. Warga tadi udah ramai di sini, daging ditusuk-tusuk, pada banyak yang kepo," ujar salah seorang petugas keamanan halte, Paulus.

"Takutnya kan kalau udah ramai sama warga begini, nanti posisi-posisi bisa pada berubah. Padahal semalam garis kepolisian dipasang di seluruh area TKP," ujar petugas keamanan halte lainnya, Burhan, menambahkan.

Adapun lalu lintas di sekitar TKP berjalan seperti biasanya pagi ini. Baik arus arah ke Cawang, maupun ke Jatinegara tetap dilintasi kendaraan pribadi maupun transportasi umum, seperti angkutan umum dan Trans Jakarta.

Saat dikonfirmasi kepada petugas NTMC Polda Metro Jaya bernama Anggun yang berada di lokasi, dirinya mengatakan perubahan yang terjadi pagi ini hanyalah Trans Jakarta yang tidak berhenti di halte Kampung Melayu.

"Semalem tuh arah ke Cawang dan Matraman ditutup, tapi pagi ini sudah seperti biasa. Saya juga kebingungan, soalnya dari tadi cari anggota yang lain, tidak ketemu juga," ungkap Anggun.

Dua bom meledak di Kampung Melayu pada Rabu (24/5/2017). Kepolisian memastikan jumlah korban dalam teror ini sebanyak 15 orang, yang terdiri dari 2 orang diduga pelaku, 3 anggota polri gugur dalam tugas, sebanyak 5 anggota polri dan 5 warga sipil luka-luka. Ketiga anggota yang meninggal adalah Bripda Taufan, Bripda ridho, dan Bripda adinata.

Polisi sebelumnya telah selesai melakukan olah TKP pada Kamis (25/5/2017) dini hari. Dari hasil olah TKP yang selesai sekitar 1.50 WIB, polisi belum bisa memastikan daya ledak bom tersebut. Akan tetapi, bom ini diduga berbentuk mirip bom panci.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, polisi belum bisa mengidentifikasikan peledak. Mereka masih perlu menganalisa lebih lanjut sebelum menentukan bom tersebut berdaya ledak rendah atau tinggi. Akan tetapi, berdasarkan temuan saat olah TKP, diduga bom tersebut berbentuk bom panci.

"Bahan peledak belum tapi kalau serpihan-serpihan ini hampir sama dengan yang di Bandung. Jadi bom panci," ujar Setyo di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/4/2017) dini hari.

Baca juga artikel terkait BOM KAMPUNG MELAYU atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Hukum
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti