tirto.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan lebih dari setengah dari total 8,1 juta siswa akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Angka ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Ketika dilaksanakan pertama kali pada 2015, hanya dua persen peserta UN yang melaksanakan UNBK. Setahun kemudian persentasenya naik jadi 12 persen. Tahun lalu, angka peserta UNBK mencapai 49 persen sebelum mencapai 78 persen tahun ini.
Dengan kata lain, mereka yang bakal mengikuti UNBK tahun ini mencapai 6,29 juta siswa. Kenaikannya mencapai 166 persen dibanding tahun 2017.
"Meningkat signifikan," kata Kepala Balitbang Kemendikbud Totok Suprayitno di kantornya di Jakarta, Selasa (13/03/2018).
Ada 17 provinsi yang sudah bisa menyelenggarakan UNBK di seluruh SMK, dan 16 provinsi untuk jenjang SMA. 17 provinsi tersebut adalah Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.
Sementara 16 provinsi yang bakal menyelenggarakan UNBK jenjang SMA secara menyeluruh adalah Aceh, Banten, Bangka Belitung, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.
Kemdikbud menjamin pasokan listrik dan daya server memadai untuk mendukung UNBK, faktor yang kerap dinilai sebagai hambatan.
"Kami sudah rapat dengan PLN, minta supaya di saat UN wilayahnya tidak digilir," kata Totok.
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Bambang Suryadi, mengapresiasi capaian ini. Ia mengatakan bahwa UNBK terbukti efektif meningkatkan indeks integritas siswa, atau dengan kata lain naiknya persentase siswa yang mengerjakan soal ujian dengan jujur.
Meskipun begitu, rupanya indeks prestasi dari peserta UN mengalami penurunan.
"Ini jadi tantangan kita bersama, naiknya indeks integritas mesti diiringi dengan prestasi akademik," kata Bambang.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Rio Apinino