tirto.id - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) merespons kecurangan yang terjadi selama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP/MTs 2019.
"Mendorong Kemendikbud mengevaluasi pelaksanaan UNBK secara keseluruhan, baik terhadap pengawas ujian, guru, siswa yang mengikuti UNBK, maupun soal-soal yang dikerjakan. Mengingat adanya ketidaksesuaian SOP UNBK. Serta memberikan sanksi kepada pengawas ujian yang terbukti lalai dan kepada siswa yang terbukti melakukan pelanggaran, " ujar dia melalui rilis kepada Tirto, Rabu (29/5/2019).
Menurut laporan yang diterima, di antaranya kecurangan terjadi oleh oknum guru bukan oleh siswa melalui remote control.
Dalam laporan Kemendikbud, selama UNBK 2019 ada 86 laporan, meningkat dari UNBK 2018 sebanyak 57 laporan.
Politikus Partai Golkar ini mendorong Kemendikbud melalui dinas pendidikan mempersiapkan guru mengenai materi-materi UNBK. Agar materi tersebut dapat disampaikan dengan baik kepada siswa-siswi.
Bamsoet juga mengatakan, Kemendikbud agar meningkatkan integritas terhadap guru. Di antaranya, bisa sosialisasi ataupun, sehingga dapat mengurangi dan mencegah pelanggaran.
"Mendorong Kemendikbud untuk memastikan pengawas UNBK memiliki integritas, disiplin, dan kejujuran yang tinggi dalam melaksanakan SOP UNBK, sehingga UNBK SMP/MTs akan berjalan dengan tertib dan lancar," tuturnya.
Bamsoet juga mengatakan, agar Kemenristekdikti bersama Kemendikbud untuk menanamkan integritas kepada mahasiswa bidang profesi guru.
"Mengimbau kepada siswa-siswi untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan mengedepankan kejujuran dan percaya pada kemampuan diri sendiri dalam mengerjakan soal. Serta memiliki keyakinan bahwa soal-soal yang dikerjakan dapat memberikan manfaat kepada diri sendiri, " imbuh dia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali
