tirto.id - Pemerintah Arab Saudi memastikan pada tahun ini ibadah haji digelar dalam kondisi khusus pandemi COVID-19.
"Otoritas kesehatan di Kerajaan Saudi Arabia terus menilai situasi dan mengambil semua tindakan untuk memastikan keamanan semua," kata juru bicara Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam konferensi pers, Minggu (9/5), melansir Alarabiya.net.
Namun operasional haji belum dijelaskan apakah berlaku seperti tahun lalu dengan diikuti 1.000 jemaah haji domestik atau mengizinkan jemaah dari luar negeri.
Menurut sumber yang tahu soal haji kepada Reuters mengatakan pemerintah Arab Saudi tetap menutup haji dari luar negeri pada 2021. Sedangkan haji domestik tetap diizinkan dengan pembatasan hanya kepada jemaah yang sudah vaksinasi atau sudah sembuh enam bulan dari COVID-19 sebelum haji.
Menurut sumber Reuters itu, alasan membatasi jemaah ekspatriat karena terdapat mutasi COVID-19 yang bisa berbahaya bagi warga lainnya di Arab Saudi. Arab Saudi juga kebingungan membuat regulasi vaksinasi bagi jemaah ekspatriat karena ada berbagai merek dan tingkat kemanjurannya berbeda-beda.
Menyikapi pengumuman resmi Arab Saudi soal haji dibuka tahun ini, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khoirizi mengatakan masih menunggu penjelasan detail terkait operasional.
"Kita tentu bersyukur dengan pengumuman dari Saudi bahwa tahun ini ada penyelenggaraan haji. Namun, Saudi baru memastikan adanya penyelenggaraan haji, belum mengumumkan rencana operasionalnya," ujar kata dia, Senin (10/5/2021) kepada Antara.
Menurut Khoirizi, penjelasan Arab Saudi sangat penting karena menyangkut negara-negara di dunia yang tahun lalu tidak bisa memberangkatkan jemaah.
Apa pun keputusan Arab Saudi, kata dia, siap menerima dan menindaklanjuti. Sejauh ini Kemenag sudah membahas rencana kenaikan biaya haji, vaksinasi hingga pembahasan kuota haji.
"Jemaah haji Indonesia juga sudah mulai mengikuti program vaksinasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan. Jadi, jika nanti memang ada pemberangkatan, mereka sudah memenuhi syarat vaksinasi yang diharuskan Saudi karena masih dalam kondisi pandemi," ujar Khoirizi.
Editor: Zakki Amali