Menuju konten utama

Tahapan Perkembangan Negara Menurut Walt Whitman Rostow

Mengetahui tahapan perkembangan sebuah negara menurut pendapat ahli Walt Whitman Rostow. 

Tahapan Perkembangan Negara Menurut Walt Whitman Rostow
Walt Whitman Rostow. wikimedia commons/domain publik

tirto.id - Walt Whitman Rostow adalah seorang ahli bidang ekonomi sekaligus politikus yang mengungkapkan teori perkembangan negara.

Dalam membuat teori ini, Rostow menggunakan pendekatan sejarah, di mana sebuah negara berawal tradisional hingga akhirnya menjadi negara maju (daya konsumsi tinggi).

Menurut catatan di Berkas DPR, Rostow mengembangkan teori perkembangan sebuah negara dari sudut pandang ekonomi, tepatnya pada pertengahan 1950-an. Lalu, ia membagikan pandangannya tersebut kepada khalayak melalui buku The Stages of Economic Growth: a non communist manifesto (1960).

Dari sudut pandang ekonomi, negara dibedakan menjadi negara maju dan berkembang. Akan tetapi, urutan sebuah negara dari yang masih tradisional hingga menjadi negara maju yang punya daya konsumsi tinggi memerlukan tahapan.

Teori Perkembangan Negara Rostow

Seperti yang diungkapkan Revita Yuni dan kawan-kawan dalam “Sinergi Indonesia Menuju Negara Maju” (Prosiding Webinar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, halaman 38), Rostow berdasarkan pendekatan sejarah menciptakan teori perkembangan negara, terutama di bidang ekonominya.

Melansir catatan Eko Titis Prasongko dan Rudi Hendrawansyah dalam Geografi (2009:124), perkembangan tersebut dibagi atas lima tahapan.

Di antaranya masyarakat tradisional, prakondisi lepas landas, lepas landas, tahap gerak menuju kedewasaan, dan tahap konsumsi tinggi.

Berikut ini penjelasan kelima tahapan tersebut:

1. Masyarakat Tradisional

Pada tahapan ini, sebuah negara diklaim belum produktif, relatif primitif, dan masih sangat menjunjung tinggi pemikiran tidak rasional yang diturunkan leluhurnya.

Di sisi ekonomi, masyarakat di tahap ini belum mengedepankan pasar, pengetahuan serta teknologi belum mencukupi, dan jika ada produksi jumlahnya masih kecil (terbatas).

Selain itu, masyarakat tradisional lebih mengandalkan kegiatan ekonomi dari mata pencaharian di bidang pertanian.

Perihal kehidupan sosialnya, mereka masih akrab dengan sesamanya, terlihat melalui organisasi masyarakat yang biasanya terbentuk.

2. Prakondisi Lepas Landas

Setelah masyarakat tradisional, ada tahap kedua berupa “sebelum terjadinya lepas landas”. Artinya, negara pada kondisi ini sedang berjalan menuju sebuah perubahan. Perihal bidangnya, dapat berupa ekonomi, kehidupan sosial, hingga politiknya.

Ada dua klasifikasi di tahapan “prakondisi lepas landas” ini, yakni (1) negara yang mengalami perubahan dari tradisional ke modern dan (2) negara yang langsung menjadi masyarakat modern tanpa mengubah yang sifatnya tradisional.

Pada kondisi pertama, tahapan berarti negara beserta masyarakatnya bersama-sama mendapatkan perubahan ke arah modern (terjadidi Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika).

Sedangkan yang kedua, kondisi negara berubah menjadi modern namun tetap terdapat masyarakat tradisional di dalamnya (biasanya terjadi kala ada imigran yang berasal dari negara maju).

3. Lepas Landas

Tahapan ini mengartikan sebuah negara melakukan berbagai hal yang produktif sampai memperlihatkan adanya perkembangan di sektor ekonominya juga. Tanda perkembangan ini dicirikan dari beberapa poin berikut:

1. Pemberlakuan kenaikan penanaman modal produktif, dari 5 persen atau kurang menjadi 10 persen.

2. Mulai dari satu atau lebih sektor industri memperlihatkan adanya kelajuan pertumbuhan yang tinggi.

3. Sudah mengenal kerangka dasar politik, sosial, dan institusional—yang menciptakan perluasan di sektor modern.

4. Terdapat potensi ekonomi yang bersifat eksternalitas, sehingga perkembangan negara akan terus terjadi.

4. Tahap Gerak Menuju Kedewasaan

Sebelum menjadi negara maju, perkembangan negara harus melewati tahap “gerak menuju kedewasaan”. Di tahap ini, aktivitas ekonomi sebuah negara mulai teratur pertumbuhannya serta sudah memanfaatkan teknologi yang modern.

Bukan hanya sekadar melakukan ekonomi modern dan meninggalkan yang lama, tapi tahap ini juga ditandai dengan adanya kegiatan produksi di dalam negeri (bukan hanya mengambil barang impor). Kegiatan ini pun akhirnya ikut serta dalam mengembangkan negara.

Dalam angka misalnya, tahap ini menginvestasikan mulai dari 10 sampai 20 persen pendapatan nasionalnya. Hal tersebut menandakan perkembangan ekonomi negara yang meningkat dari sebelumnya, khususnya di bidang industri.

5. Tahap Konsumsi Tinggi

Melalui tahap yang terakhir ini, perkembangan negara ditandai dengan adanya situasi terkait “daya beli masyarakat” yang mampu mencapai atau menutup segala kebutuhan selain kebutuhan pokoknya (relatif tinggi juga, yakni kebutuhan sekunder dan tersiernya).

Bukan hanya itu, pada tahap ini masyarakat juga sudah memiliki tingkat konsumi energy yang tinggi. Biasanya, negara maju sudah sampai tahap ini, misalnya negara-negara Eropa Barat, Amerika Utara, dan Jepang.

Semua negara tersebut sama-sama punya angka pendapatan masyarakat yang tinggi, didukung perekonomian modern dengan berbagai teknologi. Sehingga, tingkat konsumsi masyarakatnya ikut naik, lebih dari sekadar konsumsi kebutuhan pokok, namun juga kebutuhan sampingannya.

Baca juga artikel terkait TAHAPAN PERKEMBANGAN NEGARA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yandri Daniel Damaledo