Menuju konten utama

Syarat Buka Puasa Bersama dari Satgas COVID-19: Dilarang Mengobrol

Satgas COVID-19 menyebut Ramadan tahun ini merupakan masa transisi dari pandemi menuju endemi.

Syarat Buka Puasa Bersama dari Satgas COVID-19: Dilarang Mengobrol
Ilustrasi Makan Bersama. foto/istockphoto

tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat agar tidak bercakap-cakap saat makan ketika melaksanakan buka puasa bersama tahun ini. Dia mengatakan hal itu demi mencegah penularan COVID-19.

"Pada saat buka puasa bersama, sebaiknya jaga jarak, tidak usah bicara saat makan. Ini merupakan hal yang prinsip dan menjadi adaptasi saat menjalankan ibadah," kata Wiku dalam Forum Merdeka Barat 9, Selasa (29/3/2022).

Wiku menegaskan bahwa selama Ramadan yang merupakan masa transisi dari pandemi menuju endemi, masyarakat diminta untuk membangun kesadaran dalam menjalankan protokol kesehatan. Ia mengatakan masyarakat jangan hanya bersandar pada aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Tanggung jawab individu atau pribadi semakin besar. Jangan tunggu dulu dari sanksi dan saling mengingatkan," jelasnya.

Wiku mengungkapkan bahwa masyarakat seharusnya sudah paham dalam menjalankan protokol kesehatan, mengingat pandemi COVID-19 sudah berjalan selama 2 tahun lamanya.

"Tahun ini kita mencoba untuk melakukan kegiatan secara normal seperti dahulu dengan syarat prokes," ujarnya.

Selain mengingatkan mengenai protokol saat buka puasa bersama, Wiku juga mengingatkan agar pelaksanaan ibadah di masjid untuk tidak terlalu penuh dan memastikan kapasitas sesuai aturan protokol kesehatan.

"Interaksi dengan jamaah harus dikurangi, dan segera pulang apabila selesai beribadah dan dilanjutkan di rumah," ujarnya.

Wiku mengingatkan bahwa penerapan PPKM dengan level masih berlaku di seluruh wilayah Indonesia.

"Penerapan kapasitas masjid di PPKM level masih berlaku, level 1: 100 persen, level 2: 75 persen, dan level 3: 50 persen," kata dia.

Wiku menambahkan saat ini kasus COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan penurunan dilihat dari kasus aktif dan angka kematian yang terus berkurang.

"Kasusnya cenderung menurun terus, kasus aktif hanya 3 ribu dan kematian 100," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait BUKA PUASA BERSAMA atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Gilang Ramadhan