tirto.id - Majalah Forbes merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2018. Bos Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo, yang pada 2017 lalu ada di urutan ketiga, kali ini naik ke posisi kedua dengan kekayaan mencapai 9,2 miliar dolar AS, di bawah Hartono bersaudara, Budi dan Michael, di ranking pertama dengan 35 miliar dolar AS. Sumber harta Susilo ternyata tidak hanya berasal dari Gudang Garam, masih banyak sektor pemasukan lainnya.
Sam Setyautama dalam buku Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia (2008) mengungkapkan, pada 1991, Gudang Garam menguasai 40% pasar rokok di seluruh Indonesia. Selain itu, usaha rokok yang berbasis di Kediri ini termasuk salah satu pembayar pajak terbesar bagi negara.
Susilo menempati posisi sebagai orang nomor satu di PT Gudang Garam sejak 2009 selaku presiden direktur. Perusahaan ini tidak hanya memproduksi rokok, tapi juga menghasilkan barang-barang dari lintas segmen.
Hingga akhir 1992, ada beberapa usaha yang dipimpin Susilo, termasuk PT Prasidha Intijaya (properti), PT Dutikon Sejahtera (konstruksi), PT Jatipurna Artindo Design (produk kayu), PT Perfectindo Pratama Plastic (botol plastik), dan Agro Green Up (pupuk kompos).
Pada 1993, Susilo mendirikan PT Matahari Kahuripan Indonesia (Makin), yang kemudian mengakuisisi 10 unit usaha Grup Antang milik Mochtar Ramlie. Ke-10 unit usaha itu di antaranya bergerak di sektor pertanian dan perkebunan, kehutanan dan perkayuan, pertambangan, hingga kimia.
Melalui Grup Makin, Susilo membuka usaha perkebunan kelapa sawit di Jambi. Selama 2005-2008, Susilo menggelontorkan dana hingga Rp2,28 triliun untuk mengelola perkebunan kelapa sawit di lahan seluas 74 ribu hektar.
Susilo juga mengembangkan investasi lain dengan membangun perumahan di Pasuruan, mengembangkan kawasan wisata di Tabanan-Bali, memproduksi sigaret kretek tangan, serta usaha logam dan industri kertas.
Gudang Garam mulai merambah dunia perbankan, properti, elektronik, hingga teknologi digital. Susilo juga bekerja sama dengan Angkasa Pura II dan Kementerian Perhubungan RI untuk mengembangkan bandara internasional di Kediri. Sejak 15 Oktober 2010, Gudang Garam merintis usaha penerbangan niaga dengan label Surya Air.
Susilo menikah dengan Melinda Setyo yang juga seorang pebisnis aktif. Melinda pernah memiliki 50 persen saham PT Hair Star Indonesia, pabrik rambut palsu besar yang berbasis di Sidoarjo.
Pasangan ini dikaruniai empat anak, salah satunya adalah Indra Gunawan Wonowidjojo yang baru saja menghelat pernikahan mewah dengan Adeline Sutrisno. Anak-anak Susilo ikut berperan dalam mengembangkan usaha keluarga mereka.
Editor: Iswara N Raditya