tirto.id - Tingkat kepuasan publik atas kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil survei Populi Center terhadap 1.200 responden selama 25 Januari hingga 3 Februari 2023, angka kepuasan Jokowi mendekati 75 persen.
"Data menunjukkan terdapat peningkatan kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo, dari 65,9 persen pada Oktober 2022 menjadi 74 persen pada Februari 2023," Kata Peneliti Senior Populi Center Usep S. Ahyar dalam keterangan, Senin (13/2/2023).
Usep menuturkan, angka ketidakpuasan pemerintah pun menurun dari 31 persen menjadi 23,6 persen. Dalam rilis dengan margin of error 2,83 persen itu, publik dinilai puas dengan kinerja Jokowi dalam pemberantasan korupsi.
Pada survei Oktober 2022, kepuasan masyarakat berada di angka 46 persen, kini meningkat menjadi 60,8 persen. Sementara itu, pihak yang menjawab tidak puas dengan pemberantasan korupsi saat ini jumlahnya menurun dari 38,4 persen menjadi 27,7 persen.
Angka demokrasi Indonesia juga tercatat naik. Jika dibandingkan hasil Oktober 2022, angka saat ini meningkat sekitar 7 persen atau mencapai 77,3 persen masyarakat menjawab pelaksanaan demokrasi Indonesia berjalan baik, Sementara itu, responden yang menilai buruk juga menurun, dari 21,6 persen di bulan Oktober 2022 menjadi 16,7 persen.
Dalam survei Populi Center juga mencatat bahwa TNI masih berada di peringkat teratas dari 13 institusi negara yang dinilai baik. TNI menjadi lembaga dengan tingkat kepercayaan (nilai 6-10) tertinggi dengan 82,7 persen, disusul Presiden (79,7 persen), KPU (67 persen), KPK (66,7 persen), Bawaslu (65,6 persen), MA (65,3 persen), Polri (64,8 persen), MK (64,3 persen), BPK (63,8 persen), Kejaksaan Agung (62,4 persen), DPR RI/DPRD (62,4 persen), DPD RI (58,4 persen), dan Partai Politik (54,1 persen).
Survei Nasional dilakukan Populi Center mulai 25 Januari hingga 3 Februari 2023. Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk di 4 (empat) Daerah Otonomi Baru (DOB) yaitu Papua Tengah, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Tujuan survei dilakukan dalam rangka mengetahui persepsi masyarakat terutama terkait evaluasi kinerja Pemerintah, evaluasi kinerja kepolisian, isu nasional yang sedang menjadi perbincangan, serta dinamika jelang pemilihan umum tahun 2024.
Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal. Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face-to-face interview) dengan 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) ± 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri