tirto.id - Hasil survei terbaru Indo Barometer memperlihatkan ketatnya persaingan dua pasangan peserta Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2018, yakni Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Survei Indo Barometer menyimpulkan elektabilitas kedua pasangan itu terpaut kurang dari satu persen.
Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan elektabilitas dua pasangan tersebut juga terus menanjak hingga hampir 11 persen pada beberapa pekan menjelang pemilihan, 27 Juni mendatang.
"Tingkat keterpilihan Djarot-Sihar sebesar 37,8 persen bersaing ketat [dengan] Edy-Ijeck sebesar 36,9 persen," kata Qodari di Hotel Harris Suite FX Sudirman Jakarta Pusat, pada Rabu (20/6/2018).
Survei Indo Barometer ini digelar pada 26 Mei hingga 2 Juni 2018. Survei tersebut melibatkan 800 reseponden dari 33 daerah di Sumut dengan tingkat margin of error sebesar 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Kendati demikian, masih ada 25,4 persen responden survei tidak mengisi surat suara. Dari total responden yang tidak mengisi surat suara dalam simulasi tersebut, 18,7 persen menyatakan tidak akan memilih, 48,8 persen masih merahasiakan pilihannya dan 32,5 persen belum tahu pilihannya.
Menurut Qodari, terdapat 3 skenario mengenai dampak keputusan 25,4 persen pemilih tersebut ketika pemilihan di Pilkada Sumut 2018 berlangsung.
Skenario pertama, menurut dia, jika suara 25,4 persen pemilih itu terdistribusi secara proporsional maka pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus bakal menang di Pilkada Sumut 2018.
Namun, jika suara 25,4 persen pemilih itu terdistribusi ke pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah maka kandidat nomor urut 1 tersebut yang akan menang.
Sebaliknya, jika suara 25,4 persen pemilih itu seluruhnya direbut oleh pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus maka kandidat nomor urut 2 tersebut yang bakal memenangkan Pilkada Sumut 2018.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom