tirto.id - Sebagian besar masyarakat Amerika Serikat (AS) mendukung langkah Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk memaksa Apple membuka enskripsi keamanan dari iPhone milik seorang pelaku penembakan massal di San Bernardino yang terjadi Desember tahun lalu, sebuah survei menunjukkan.
Dalam survei yang dilakukan oleh Pew Research Center tersebut 51 persen responden mengatakan bahwa Apple sudah seharusnya mendukung FBI untuk membuka enskripsi keamanan pada iPhone milik Syed Rizwan Farook, salah seorang pelaku penembakan tersebut.
Hanya 38 persen responden yang menyatakan tidak mendukung demi memastikan keamanan pengguna lain, sementara sebelas persen lainnya tidak berpendapat.
Sementara itu, sebanyak 40 persen pengguna smartphone mendukung upaya FBI tersebut, namun antara 47-43 persen pengguna iPhone memportes langkah FBI ini.
Dalam konteks aliran politik, sebanyak 42 persen dari kalangan independen mendukung Apple sementara 45 persen lainnya mendukung pemerintah. Untuk pendukung Demokrat dan Republik sendiri disebut tak memiliki marjin yang berbeda jauh, yaitu masing-masing sebesar 55 persen dan 56 persen.
Survei, yang diadakan pada 18-21 Februari, itu menunjukkan 75 persen responden mengkhawatirkan jalan buntu dalam kasus ini.
Saat ini, FBI sedang mencoba memaksakan aturan yang mengharuskan Apple untuk menyediakan bantuan teknis untuk membuka enskripsi keamanan iPhone tersebut. Di sisi lain, Apple dan para pendukungnya mengatakan bahwa langkah itu dapat menjadi hal yang dapat melemahkan keamanan bagi semua pengguni iPhone.
Di tempat terpisah, pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Facebook Mark Zuckerberg mengungkapkan simpatinya terhadap CEO Apple Tim Cook dalam melawan pemerintah AS terkait kasus iPhone tersebut.
“Saya tidak berpikir enkripsi itu merupakan sebuah hal yang efektif untuk meningkatkan keamanan atau merupakan langkah benar yang harus diambil. Kami bersimpati kepada Tim and Apple,” katanya pada sebuah kongres mobile terbesar di Barcelona, Spanyol.
“Pada saat bersamaan kami merasa bahwa kami memikul tanggung jawab yang sangat besar dalam menjalankan komunitas jejaring yang besar ini untuk membantu menangkal terorisme dan segala jenis serangan.”
“Andai kami mempunyai kesempatan untuk bekerja bersama pemerintah dalam memastikan tidak ada serangan teroris, tentu saja kami akan mengambil kesempatan itu,” lanjutnya.
Sebelumnya, Apple mengatakan bahwa bekerjasama dalam penyelidikan terhadap kasus San Bernardino itu akan membuat privasi dan keamanan perangkatnya terancam. Sebaliknya, pemerintah AS berpendapat bahwa permintaan ini hanya sekali diajukan demi membantu penyelidikan penting dalam kasus tersebut.