tirto.id - Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menemukan dukungan warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin belum 100 persen untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Paslon 01 itu memang mendapatkan banyak dukungan dari kalangan Nahdliyin. Namun, Meski Ma'ruf Amin merupakan eks Rais Aam PBNU, ada sebagian Nahdliyin yang mendukung Prabowo-Sandiaga.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyatakan sekitar 16,9 persen dari 1220 responden survei tersebut merupakan Nahdliyin. Dia mencatat sebanyak 31,9 persen dari responden Nahdliyin tersebut mendukung Prabowo-Sandiaga.
"NU 62,7 persen Pak Jokowi, tapi ada 37 persen warga NU yang memilih Pak Prabowo [...] terutama di Jabar, Banten," kata Burhanuddin di Cikini, Jakarta, Rabu (3/4/2019).
Provinsi Jawa Barat memang merupakan basis pendukung Prabowo pada Pilpres 2014 lalu. Menurut Burhanuddin, pemilih yang masih mungkin berubah haluan (swing voters) di kelompok pendukung Jokowi-Ma'ruf juga banyak berasal dari daerah tersebut.
Burhanuddin menduga hal tersebut terjadi karena sebagian responden cenderung mengikuti suara mayoritas di sekelilingnya.
Namun selain dari NU, Jokowi-Ma'ruf sebenarnya unggul secara total keseluruhan pemilih muslim yang menjadi responden survei Indikator.
"Sekarang Pak Jokowi sedikit lebih unggul [di kelompok pemilih muslim]," kata Burhanuddin. "Di pemilih non-muslim lebih telak kemenangan Pak Jokowi dari Pak Prabowo."
Survei terbaru Indikator itu menyimpulkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 55,4 persen sementara Prabowo-Sandi 37,4 persen.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom