tirto.id - Hasil survei nasional lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di bidang ekonomi mengalami peningkatan.
Survei ini dilaksanakan dalam rangka mengukur kepuasan publik dalam 3 tahun masa pemerintahan Jokowi-JK. Hasilnya, sebanyak 56,9 persen responden menyatakan puas. Sementara pada tahun sebelumnya hanya mencapai 46,8 persen.
“Di tahun pertama dan kedua, kinerja di bidang ekonomi rendah sekali sampai menyentuh angka di bawah 50 persen. Bahkan di tahun pertama (yang menyatakan puas) hanya 30 persen,” ujar Peneliti Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS Arya Fernandes di Pakarti Centre, Selasa (12/9/2017).
Menurut Arya, peningkatan ini terjadi karena pemerintah mulai menaruh perhatian lebih pada bidang ekonomi.
“Karena presiden sadar betul bahwa kalau ekonomi menurun akan susah mencari pekerjaan dan kondisi ekonomi tidak menentu akan mempengaruhi electoral presiden. Makanya pada reshuffle [kabinet] pertama dan kedua titik tekannya pada ekonomi,” ujar Arya.
Survei ini dilaksanakan pada 23-30 Agustus 2017 terhadap 1000 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Responden merupakan seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam Pemilu atau telah berusia 17 tahun ke atas.
Hasil survei CSIS juga menunjukkan sebanyak 68,3 persen responden puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK di tahun ketiga jabatannya. Sementara di tahun pertama tingkat kepuasan terhadap pemerintah hanya mencapai 50,6 persen, sedangkan pada tahun kedua sebanyak 66,5 persen.
Meskipun kepuasan terhadap kinerja ekonomi meningkat, namun berdasarkan hasil survei, sebanyak 42,2 persen responden menyatakan kondisi perekonomian keluarganya tidak mengalami perubahan selama 5 tahun terakhir. Bahkan sebanyak 20,3 persen di antaranya menyatakan kondisi perekonomian keluarganya memburuk.
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Alexander Haryanto