Menuju konten utama

Survei Charta Politica: JK Masih Dianggap Cawapres Paling Ideal

JK mendapat 11,8 persen dukungan menjadi cawapres.

Survei Charta Politica: JK Masih Dianggap Cawapres Paling Ideal
Wakil Presiden Jusuf Kalla. tirto.id/Lalu Rahadian

tirto.id - Jusuf Kalla (JK) masih menjadi figur yang dianggap paling tepat menjadi calon wakil presiden untuk pemilu 2019. Kesimpulan itu diambil usai Charta Politica merilis hasil survei yang mereka lakukan 13-19 April 2018.

Dalam survei yang melibatkan 2.000 responden itu, JK mendapat 11,8 persen dukungan menjadi cawapres. Tingkat keterpilihannya mengungguli nama-nama lain seperti Gatot Nurmantyo (8,3 persen), Anies Baswedan (8,2 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (8,2 persen), Basuki Tjahaja Purnama (4,8 persen) dan Mahfud MD (4,6 persen).

Dalam survei dengan pertanyaan opsi cawapres terpantas untuk Joko Widodo (Jokowi), nama JK juga masih menempati posisi teratas. Elektabilitasnya mencapai 10,3 persen unggul dari Gatot (8,6 persen) dan AHY (7,6 persen).

Berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen, JK tidak bisa lagi menjadi cawapres di pemilu mendatang. Politikus senior Golkar itu sudah dua kali menjadi Wakil Presiden. Pertama, ia menjadi pendamping Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004-2009. Setelah itu, JK mendampingi Jokowi di periode 2014-2019.

Berdasarkan Pasal 7 UUD 1945, Presiden dan Wapres dapat menjabat maksimal dua kali untuk posisi yang sama. Batasan itu tidak ada dalam UUD 1945 sebelum diamandemen.

Jika nama JK dihilangkan, elektabilitas tertinggi untuk menjadi cawapres pendamping Jokowi dimiliki AHY dengan angka 11,8 persen. Tingkat keterpilihan itu berada di atas Gatot (11,5 persen) dan Anies (9,1 persen).

Pada opsi cawapres terpantas untuk Prabowo Subianto, 12,2 persen responden memilih Anies. Gubernur DKI Jakarta itu unggul dari Gatot (11,9 persen) dan AHY (8 persen).

Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya berkata, berdasarkan survei lembaganya ditemukan fakta bahwa responden tidak lagi menganggap penting sentimen daerah asal kandidat wapres untuk pemilu 2019.

"Sentimen Jawa dan luar Jawa ternyata tidak ada. Padahal kita tahu di survei responden di Jawa lebih besar. Sentimen antardaerah sudah berkurang," ujar Yunarto di kawasan Melawai, Jakarta, Senin (21/5/2018).

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora