tirto.id - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membantah bila dirinya telah berbohong soal adanya pertemuan rahasia antara Presiden Joko Widodo dengan James R. Moffett yang saat itu masih menjabat Executive Chairman Freeport McMoRan.
Tuduhan berbohong dialamatkan oleh salah satu pendukung Jokowi, Yustinus Prastowo. "Saya khawatir teka-teki ini akan menjebak Anda pada pilihan sulit: Anda penjilat atau pendusta?" katanya dalam rilis.
Sudirman pun menjawab bahwa tak ada yang berubah dari dirinya.
"Tidak ada yang berbeda. Saya tetap berpandangan pertemuan Presiden dengan siapa pun adalah pertemuan biasa. Presiden adalah pemimpin tertinggi negara, bebas bertemu siapa saja," ujar Sudirman saat dikonfirmasi reporter Tirto, Kamis (21/2/2019) siang.
Dalam Majalah TAMBANG edisi November 2015, Sudirman Said membantah adanya pertemuan rahasia. Menurut Sudirman, pertemuan tersebut biasa dilakukan Jokowi sebagai pemimpin negara dan tidak ingin membuat gaduh sehingga ia diminta tak membukanya ke publik
"Presiden menjalankan tugas negara, dan itu bukan operasi rahasia. Itulah cara beliau mengurangi kegaduhan," ucap Sudirman seperti yang ditulis dalam majalah tersebut.
Namun, dalam sebuah diskusi dan bedah buku 'Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan' karya mantan Dirjen Minerba Simon Felix Sembiring di Jakarta, Rabu (20/2/2019) kemarin, Sudirman mengatakan sempat ada kesepakatan antara pemerintah dan PT Freeport Indonesia, dilakukan di Istana, dan bersifat 'rahasia'. Pertemuan itu, kata Sudirman, yang membuat izin operasi Freeport di Indonesia disepakati diperpanjang.
Menurut Sudirman, apa yang ia jelaskan dalam acara tersebut hanyalah mengungkapkan kronologis keluarnya Surat Menteri ESDM tanggal 7 Oktober 2015 tentang PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Pemerintah Indonesia yang telah menyepakati operasi komplek pertambangan Grasberg pasca 2021.
"Kronologis itu perlu saya jelaskan untuk merespons bukunya Pak Simon Sembiring," jelas Sudirman.
Menurut Sudirman dalam bukunya Simon Sembiring bilang surat itu dianggap melampaui kewenangan menteri dan memperlemah posisi pemerintah di mata PT Freeport.
"Maka saya jelaskan detail tahapan pertemuan dan diskusinya, agar tidak ada salah tafsir," tegas Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga itu.
Sementara dalam rilis resmi yang diterima reporter Tirto, Sudirman mengutip lagu Iwan Fals, Hio, untuk menegaskan kembali kalau dia tak pernah berbohong.
"Sekali lagi, aku masih seperti yang dulu. Tak bisa jadi pembohong, karena untuk jadi pembohong yang sukses harus bohong terus menerus. Saya juga tak bisa jadi penjilat karena tak punya stok air liur yang cukup. Semoga tidak pernah berubah, tetap menjadi manusia biasa, apa adanya," katanya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Rio Apinino