tirto.id -
Saat masih menjadi bagian pemerintahan Jokowi, Sudirman mengatakan bahwa pertemuan memang ada dan bukan rahasia.
"Saya bisa katakan Sudirman Said lakukan pembohongan. Karena beliau diwawancara oleh media mainstream, di salah satu televisi, media online, ada majalah Tambang, di situ beliau jelas katakan: Pak sudrman cerita ada dan sebagainya. [...]," ujar Arya di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Arya menilai perkataan Sudirman saat sebagai mantan Menteri ESDM hanya mencari sensasi dan membuat satu skandal.
"Kalau dibaca di media, isinya jelas Sudirman Said katakan Pak Jokowi yang menekan Freeport. Yang membuat perjanjian itu Sudirman Said juga," kata Arya.
Menurut Arya, bukan hanya Sudirman tapi juga ada Said Didu saat pertemuan Indonesia-Freeport. Karena itu Arya menegaskan kedua orang ini saling memutarbalikkan fakta. Lantaran itu Arya mengaku "tidak mau" menuding Sudirman melakukan hoaks, walaupun pada kenyataannya pernyataan dia saling bertolak belakang .
"Jadi kalau dikatakan ada pertemuan tersembunyi, lah dia sendiri bilang di media tahun 2015. [...] Jadi ya bisa saya katakan Pak Dirman lakukan pembohongan. Jangan gitu. Nanti ada tuduhan 02 hoaks melulu. Gak enak kita. Tapi kenyataannya gitu," tegas Arya lagi.
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa terlepas benar atau tidak, pertemuan itu tak jadi masalah karena yang lebih penting hasil pertemuan itu dijabarkan kepada publik. Pertemuan itu menghasilkan surat yang intinya tidak memperpanjang kontrak kerja PT FI di Indonesia.
Hal ini, kata Hasto, dijawab sendiri oleh Sudirman yang saat itu merupakan Menteri ESDM kabinet Jokowi.
"Yang penting hasilnya bagaimana? Terbukti akhirnya dengan proses negosiasi yang panjang itu akhirnya bisa diambil alih. Ya negosiasi tidak bisa dilakukan secara terbuka karena ini menyangkut hal yang strategis," " kata Hasto di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (20/2/2019).
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH