tirto.id - Juru Bicara Anies Baswedan dalam Tim Kecil Koalisi Perubahan, Sudirman Said membantah ada perjanjian antara Anies dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, perjanjian tersebut sudah selesai seiring masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang habis tahun lalu.
Menurut Sudirman, perjanjian tersebut hanya berkutat pada pembagian beban biaya Pilkada DKI Jakarta. Hal itu mengingat Anies bukan kader Gerindra.
"Saya tidak mendengar ada perjanjian tersebut. Adapun yang ada adalah soal berbagi beban biaya Pilkada dengan Pak Sandi. Itu yang saya tahu," kata Sudirman Said di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Senin (31/1/2023).
Sudirman menegaskan bahwa Anies sudah menunaikan amanat untuk mendukung Prabowo di Pemilu 2019. Anies memilih tetap di DKI Jakarta walau ada sejumlah tawaran untuk maju menjadi capres berhadapan dengan Prabowo.
"Dia sudah menjelaskan tidak akan menjadi penghalang bagi Pak Prabowo dan akan terus menyelesaikan tugas di Jakarta. Itu semua ditunaikan," ungkapnya.
Walaupun Anies saat ini maju untuk menjadi capres 2024 dan akan bersaing dengan Prabowo, namun Sudirman menyebut hubungan keduanya masih baik. Dia mengatakan keduanya berulang kali bertemu dalam beberapa forum dan tidak menunjukkan adanya gestur amarah.
"Mereka baik-baik saja. Pak Anies berulang kali bertemu dengan Pak Prabowo waktu masih menjadi gubernur dan saya kira ada komunikasi," terangnya.
dalam wawancara di kanal Youtube Akbar Faizal, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menyebut ada perjanjian antara Anies dengan Prabowo. Namun Sandi tidak merinci isi perjanjian tersebut. Ia mengatakan draft perjanjian tersimpan dalam brankas milik Fadli Zon.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Gilang Ramadhan