tirto.id - Pemerintah terus mengebut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Proyek ini terus dipercepat untuk mengejar target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin rampung pada 2024. Lalu bagaimana perkembangannya saat ini?
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadaliga menyampaikan, perkembangan pengerjaan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sudah dimulai. Bangunan meliputi kawasan istana presiden atau kantor presiden dan juga lapangan upacara.
"Itu terakhir progressnya waktu saya terakhir 10 hari lalu sekitar 6-7 persen," kata Danis saat dihubungi, Senin (20/2/2023).
Danis menuturkan di dalam kawasan Istana Presiden juga akan dibangun gedung pasukan pengaman presiden dan gedung Sekretariat Kepresidenan. Progress keduanya juga sudah sekitar 6-7 persen karena masih dalam satu kompleks kawasan.
"Di samping itu ada pekerjaan tiga kantor Kemenko (Kementerian Koordinator)," ujarnya.
Dari empat kantor Kemenko, tiga diantaranya sudah melakukan tandatangan kontrak dan berjalan sekitar sebulan dengan progress mencapai 3-4 persen. Sementara satu Kemenko belum meneken kontrak pengerjaan.
"Yang satu belum kontrak saya lagi monitor. Masih proses pengadaan," imbuhnya.
Kemudian, lanjut dia di dalam KIPP ada pengerjaan jalan di dalam yang terdiri dari sumbu barat dan sumbu timur. Serta pembangunan area terbuka untuk sumbu kebangsaan.
"Itu sudah jalan," singkatnya.
Dia menuturkan secara keseluruhan progress rata-rata pembangunan di IKN sudah mencapai 20-22 persen. Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya menambahkan, saat ini seluruh pengerjaan kontruksi sudah mulai berjalan di IKN.
Sementara untuk istana kepresidenan, tanah bekas hutan-hutan sudah rampung dibersihkan. Jaka menuturkan Istana diproyeksi akan rampung pada Agustus 2024.
"Pembangunan Istana Presiden sudah dimulai pada November 2022 dan diperkirakan selesai pada Agustus 2024," kata Jaka kepada Tirto.
Selain itu, kompleks perumahan yang layak bagi pekerja konstruksi juga sudah selesai dibangun. Kompleks perumahan ini memiliki kapasitas lebih dari 16.000 pekerja.
Sementara untuk infrastruktur lainnya seperti bendungan Sepaku-Semoi saat ini prosesnya sudah 81,93 persen. Bendungan ini nantinya akan menyediakan 10 juta meter kubik untuk memenuhi kebutuhan air warga Nusantara hingga 2030.
Selanjutnya sistem pengairan di Sungai Sepaku sendiri progresnya sudah 81,38 persen. Sistem pengairan sungai ini akan menyediakan air bersih bagi warga Nusantara.
Kemudian untuk sumber air Persemaian Mentawir sudah mencapai 92,23 persen pengerjaannya. Persemaian Mentawir memiliki kapasitas tahunan 15-20 juta biji yang akan digunakan untuk program penghijauan.
Lebih lanjut, pembangunan segmen 4 Jalan Lingkar Sepaku saat ini sudah mencapai 11,48 persen progresnya. Jalan Lingkar Sepaku, kata Jaka akan memperbaiki akses ke lokasi pembangunan dan membentuk bagian penting dari strategi logistik Nusantara.
Terakhir untuk pembangunan lahan (land developments) untuk fase I akan selesai pada April 2023. Sedangkan fase II akan selesai pada Mei 2023.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin