tirto.id - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah mendapatkan dukungan dari 12 Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat Provinsi untuk kembali maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Yang terakhir kemarin, sebelum di Jawa Barat, itu Jawa Timur, sudah ada sekitar 12 provinsi yang menyatakan meminta Pak Prabowo maju sebagai presiden dari Partai Gerindra," kata Dasco, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/10/2021) dilansir dari Antara.
Menurut Dasco dengan desakan berbagai daerah itu dapat mempengaruhi langkah politik Partai Gerindra ke depannya. Salah satunya dukungan dari DPD Jawa Barat juga bakal berpengaruh karena sebagai daerah lumbung suara Gerindra.
"Jawa Barat ini ke-12, dan tentunya sebagai daerah dengan lumbung suara, sedikit dan banyaknya akan mempengaruhi pak Prabowo untuk menyatakan sikap," kata Dasco.
Meski begitu, Dasco mengatakan saat ini DPP Partai Gerindra belum menyatakan apapun terkait pencalonan dalam Pilpres 2024. Dengan dukungan 12 itu, menurut dia, akan ada suatu forum untuk memutuskan calon presiden dari Gerindra, namun Dasco belum mengetahui kepastian waktunya.
"Tadi sudah kami sampaikan, bahwa setelah aspirasi diterima dan akan diteruskan kepada Pak Prabowo," kata dia.
Untuk itu, ia pun meminta DPD Partai Gerindra Jawa Barat yang baru mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo agar melakukan konsolidasi dan menjaga kekompakan.
"Dan terus dekat dengan rakyat, untuk merebut kemenangan di 2024," kata dia.
Jika dirunut kegagalan Prabowo dalam pilpres dimulai sejak menjadi cawapres 2009 berdampingan dengan Megawati Sukarnoputri sebagai calon presiden. Pasangan yang diusung Gerindra dan PDIP ini kalah dari pertahana Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
Jauh sebelumnya, yaitu pada Pemilu 2004, Prabowo mencoba keberuntungan ikut kontestasi pilpres melalui konvensi capres Partai Golkar. Saat itu, Prabowo bersaing dengan Akbar Tanjung, Wiranto, Aburizal Bakrie, dan Surya Paloh. Namun, yang terpilih adalah Wiranto usai mengalahkan Akbar di putaran kedua.
Pada Pilpres 2014, Prabowo maju lagi sebagai capres dan cawapresnya ialah Hatta Rajasa dari Partai Amanat Nasional (PAN). Dengan dukungan dari Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar, dan PBB, ia mesti menelan kekalahan atas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Tak terima kalah, Prabowo menggugat hasil Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi dan akhirnya kalah.
Pada pemilu berikutnya, yaitu Pilpres 2019, Prabowo maju kembali sebagai capres didampingi Sandiaga Uno sebagai cawapres. Untuk kedua kalinya Prabowo kalah dari Jokowi yang menggandeng Ma’ruf Amin sebagai cawapres.
Tak berkesempatan menjadi presiden, Prabowo pun bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf menjadi menteri pertahanan. Sementara cawapresnya, Sandiaga Uno menyusul masuk kabinet sebagai Menteri pariwisata dan ekonomi kreatif.