Menuju konten utama

Studi: Obat Osteoporosis Kurangi Risiko Diabetes Tipe 2 Sebesar 36%

Obat osteoporosis dapat mengurangi risiko Diabetes Tipe 2 hingga sebesar 36%, menurut penelitian terbaru.

Studi: Obat Osteoporosis Kurangi Risiko Diabetes Tipe 2 Sebesar 36%
Ilustrasi penyakit tulang. foto/istockphoto

tirto.id - Diabetes merupakan penyakit kronis yang melibatkan produksi dan respons tubuh terhadap insulin, hormon yang mengatur gula darah.

Seiring waktu, gula darah yang tidak terkelola merusak saraf dan pembuluh darah, serta banyak sistem tubuh.

Menurut sebuah penelitian, komplikasi dari diabetes termasuk penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, neuropati, kebutaan, dan amputasi ekstremitas bawah.

Dilansir dari laman Medical News Today, diabetes tipe 1 biasanya terjadi selama masa kanak-kanak. Itu terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin dan karenanya membutuhkan suntikan insulin setiap hari.

Diabetes tipe 1 jauh lebih jarang daripada diabetes tipe 2, yang terjadi ketika tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif.

Kondisi ini terkait dengan faktor gaya hidup, termasuk kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik.

Secara global, jumlah orang yang hidup dengan diabetes telah meningkat, dari sekitar 108 juta orang pada 1980-an menjadi 476 juta pada 2017.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pada 2019, 1,5 juta kematian di seluruh dunia secara langsung terkait dengan kondisi diabetes. Penyebab dan mekanisme yang mendasari diabetes, bagaimanapun, masih dieksplorasi.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa keseimbangan kadar gula darah, yang dikenal sebagai homeostasis glukosa, mempengaruhi pembentukan tulang, yang dikenal sebagai homeostasis tulang, dan sebaliknya.

Salah satu studi juga melaporkan bahwa beberapa obat antidiabetes dapat mempengaruhi kerangka dan obat anti-osteoporosis dapat mempengaruhi metabolisme glukosa.

Osteoporosis adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi lemah, rapuh, dan lebih mudah patah. Karenanya, memahami efek obat anti-osteoporosis pada diabetes dapat membantu mengobati dan mencegah kondisi tersebut.

Dalam sebuah studi baru-baru ini, para peneliti dari Aalborg University Hospital, Aalborg, Denmark, melakukan studi observasional tentang bagaimana obat osteoporosis lini pertama, alendronate, mempengaruhi risiko diabetes tipe 2.

“Telah diketahui selama beberapa dekade bahwa orang dengan diabetes memiliki risiko patah tulang yang lebih besar, dibandingkan dengan orang tanpa diabetes,” kata Rikke Viggers, seorang penulis studi tersebut.

Selain itu, lanjutnya, beberapa penelitian selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa pengobatan terhadap osteoporosis mungkin juga berdampak pada metabolisme glukosa.

“Hasil ini menunjukkan bahwa alendronate dapat melindungi terhadap diabetes tipe 2 dengan cara yang bergantung pada dosis dengan kemungkinan efek kepatuhan yang lebih tinggi, tetapi kami mempertanyakan mekanisme aksinya,” terangnya.

Studi ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes. Setelah peer-review, penelitian dapat muncul di jurnal Diabetologia.

Para peneliti memeriksa catatan rumah sakit antara 2008-2018 dari Daftar Pasien Nasional di Denmark untuk mengidentifikasi pasien berusia 50 tahun ke atas yang mengembangkan diabetes setelah 2008.

Mereka kemudian mencocokkan masing-masing individu dengan tiga orang yang dipilih secara acak tanpa diabetes.

Secara keseluruhan, para peneliti memeriksa catatan dari 163.588 orang dengan diabetes tipe 2 dan 490.764 kontrol yang cocok. Usia rata-rata mereka adalah 67 tahun, dan 45% adalah perempuan.

Para peneliti juga memeriksa catatan resep yang ditukarkan dari Database Resep Layanan Kesehatan Nasional Denmark untuk menghitung apakah peserta menggunakan alendronate dan bagaimana hal ini mempengaruhi timbulnya diabetes.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa pasien yang menggunakan alendronate 36% lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis dengan diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak menggunakan obat tersebut.

Mereka juga menemukan efek ketergantungan dosis obat, yakni semakin lama pasien mengonsumsi alendronate, maka semakin rendah risiko didiagnosis diabetes tipe 2.

Mereka yang menggunakan alendronate selama lebih dari 8 tahun juga memiliki kemungkinan 53% lebih kecil untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak menggunakan obat tersebut.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT DIABETES atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya