Menuju konten utama

Studi: Es di Greenland Mencair 6 Kali Lebih Cepat Sejak 1980-an

Menurut data penelitian yang dikumpulkan selama puluhan tahun, ditemukan bahwa pencairan es Greenland menyebabkan naiknya permukaan air laut menjadi 13,7 milimeter sejak 1972. 

Studi: Es di Greenland Mencair 6 Kali Lebih Cepat Sejak 1980-an
Ilustrasi es di Greenland. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Lapisan es di Greenland mencair 6 kali lebih cepat sejak tahun 1980-an, dan diperkirakan akan terus mencair, bahkan jika manusia tidak mengurangi emisi karbon ke udara, dilaporkan oleh Popular Science.

Peneliti dari Universitas of California, Irvine dan Utrecht mengumpulkan data selama puluhan tahun mengenai pencairan lapisan salju dan gletser di Greenland, yang mengubah konstruksi pulau tersebut selama 46 tahun.

Mereka menemukan bahwa pencairan es Greenland menyebabkan naiknya permukaan air laut menjadi 13,7 milimeter sejak 1972.

Separuhnya terjadi hanya dalam waktu 8 tahun. Peneliti yang fokus terhadap kenaikan air laut memberi perhatian kepada Greenland, yang memiliki luas 656 ribu mil persegi (sekitar 1.6 juta km persegi).

Pulau Greenland tidak terbuat murni dari es, melainkan dari tanah atau daratan yang tertutup es. Es laut, yang rentan mencair terhadap suhu hangat, tidak memengaruhi volume air di lautan.

Sama halnya dengan gelas berisi air es, jika esnya mencair volume air tidak bertambah. Akan tetapi, jika es di atas lapisan pulau seperti Greenland mencair, akan menambah volume air laut, karena es di atas daratan yang mencair akan turun ke laut.

Melansir National Geographic, sebagian besar es yang mencair berasal dari bagian barat daya Greenland, sebuah tempat yang justru tidak disadari akan mengalami pencairan masif.

Sebelumnya, peneliti fokus pada bagian tenggara dan barat laut Greenland yang memiliki aliran gletser yang mengalirkan bongkahan es sebesar gunung ke Samudra Atlantik.

“Kami tahu bahwa ini adalah sebuah masalah besar dengan meningkatnya rasio es meleleh dari beberapa gletser besar,” kata Michael Bevis, geoscientist dari Universitas Ohio. “Tapi sekarang kami menyadari masalah serius kedua, [yaitu] meningkatnya jumlah masa es berubah menjadi lelehan, menjadi sungai yang mengalir ke laut,”

Bevis dan kawan-kawannya, dalam sebuah esai yang diunggah di Proceedings National Academy of Science (PNAS), mengumpulkan data yang diperoleh dari pantauan satelit NASA, GRACE dan stasiun GPS yang tersebar di sekitar pantai Greenland pada 2002 hingga 2016, menunjukkan bahwa Greenland telah kehilangan 280 miliar ton es per tahun.

“Ini akan menyebabkan penambahan tinggi permukaan air laut. Kami menyaksikan es mencapai titik kritis,” kata Bevis.

Greenland diliputi oleh es setebal 10 ribu kaki (tiga ribu meter) dan mampu menaikkan tinggi permukaan air laut sebesar 7 meter.

Selama abad ke-20, Greenland kehilangan 9 ribu miliar ton es, dan menyumbang kenaikan permukaan air laut sebesar 25 milimeter.

Greenland, dikelilingi oleh lapisan es Antartika, yang jika mencair semuanya, akan meyumbang kenaikan permukaan air laut 57 meter.

Permasalahannya, Antartika juga sedang mencair dengan cepat, lebih cepat 6 kali lipat dibanding 4 dekade lalu, berdasarkan penelitian oleh Eric Rignot dan kawan-kawan. Antartika kehilangan es rata rata 252 miliar ton per tahun selama satu dekade terakhir.

Apa yang menyebabkan Es Mencair?

Pemanasan global adalah kunci terjadinya permasalahan es mencair ini. Di Greenland, peneliti menemukan bahwa pemanasan global disertai fase negatif Osilasi Atlantik Utara (NAO) menyebabkan pencairan es lebih cepat selama musim panas.

NAO adalah perubahan tekanan atmosfir yang tidak teratur dan terjadi seara alami. Fase ini membawa cuaca musim panas yang hangat dan cerah ke sisi barat Greenland saat sedang dalam fase negatifnya.

Sebelum tahun 2000, NAO tidak berdampak signifikan, namun setelah itu, fase negatif NAO menyebabkan pencairan es secara signifikan.

Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Jika penggunaan bahan bakar fosil dan kegiatan lain yang menambah emisi karbon di udara dikurangi, maka pemansan global kan makin besar dan mempercepat melelehnya es di sebagian besar atau bahkan seluruh wilayah Greenland dan menaikkan tingkat permukaan air laut sebanyak 7 meter seperti dilansir Bussiness Insider.

Hal tersebut memang akan terjadi selama berabad-abad kemudian. Namun, jika pemanasan global bertambah tentu hal tersebut dapat terjadi dengan lebih cepat, mungkin beberapa decade atau kurang dari itu.

Pencairan lapisan es di Greenland tidak dapat dicegah, namun ada cara yang dapat memperlambat pencairan es tersebut.

“Dengan membatasi emisi gas rumah kaca, kita akan membatasi pemanasan, dan dengan begitu juga membatasi percepatan dan intensitas pencairan lapisan es Greenland yang dapat mempengaruhi kehidupan pesisir pantai dunia dengan naiknya permukaan air laut,” kata Luke D. Trusel seperti dilansir Live Science.

Baca juga artikel terkait PEMANASAN GLOBAL atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yandri Daniel Damaledo