Menuju konten utama

Strategi Pemerintah agar Makanan Tamu KTT ASEAN Bebas Formalin

Sandiaga Uno mengaku pemerintah langsung menindaklanjuti ada temuan makanan berformalin di makanan presiden.

Strategi Pemerintah agar Makanan Tamu KTT ASEAN Bebas Formalin
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan keterangan kepada pers usai bertemu Presiden Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/4-2023). (Tirto.id/Andrian Pratama Taher)

tirto.id - Presiden Jokowi hampir menyicipi makanan berformalin saat berkunjung ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada 24 April 2023. Hal tersebut bertepatan saat mantan Walikota Solo itu meninjau venue KTT ASEAN Summit 2023 yang digelar awal mei 2023 mendatang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku pemerintah langsung menindaklanjuti ada temuan makanan berformalin di makanan presiden. Temuan tersebut penting ditindaklanjuti karena Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN di Labuan Bajo.

"Ini yang harus kita solusikan segera dan ini sudah kami sampaikan agar semua penyedia pasokan itu dalam siaga satu agar jangan sampai terjadi kekurangan, jangan sampai terjadi makanan yang di bawah standar apalagi yang membahayakan kesehatan," kata Sandiaga usai bertemu Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Sandiaga mengaku ada sejumlah kekurangan pasokan makanan seperti kekurangan telur dan buah-buahan. Pemerintah, kata Sandiaga, akan melakukan sejumlah strategi, salah satunya memperkuat rantai pasok pangan.

Pemerintah berencana memperkuat rantai pasok telur dengan pembentukan industri peternak ayam telur di Flores, penguatan produksi sayur-mayur hingga buah-buahan dan rantai pasok dengan melibatkan daerah lain seperti Bima, Sumbawa hingga Flores.

"Jadi jangan hanya dibangun hotel-hotel, restoran-restoran tapi juga rantai pasoknya sehingga produk-produk itu fresh, produk-produk itu tidak semuanya harus dibawa dari luar daerah tapi bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja masyarakat sendiri," kata Sandiaga.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi enggan berkomentar soal keberadaan makanan berformalin yang hampir dimakan presiden. Ia menilai masalah tersebut adalah ranah Kementerian Kesehatan.

Akan tetapi, pemerintah daerah NTT memastikan bahwa makanan yang akan disediakan untuk tamu di KTT ASEAN tidak akan memuat hal tersebut.

"Enggak mungkin ambil dari situ lah, enggak mungkin. Itu pasti sudah dilihat, diperiksa," tutur Josef.

"Tamu dari negaranya sendiri sudah terperiksa, enggak mungkin dikasih makanan yang begitu (memuat formalin), nggak mungkin," tegas Josef.

Baca juga artikel terkait MAKANAN BERFORMALIN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Andrian Pratama Taher