tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi Q1 2021 bisa mencapai setidaknya 4 persen. Estimasi ini mengasumsikan jika ekonomi sejak awal 2021 sudah berangsur normal usai pemerintah berupaya memulihkan ekonomi yang dimulai sejak Juni 2020.
“Kita masuk Q1 2021 susah bisa meningkat 4 persen. Kenapa masih 4 persen? Itu (2020) masih tumbuh meski sudah turun di Q1 2,97 persen,” ucap Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Senin (22/6/2020).
Sri Mulyani juga memaparkan pada Q2 2021, pertumbuhannya bisa lebih besar lagi. Pasalnya ada pengaruh dasar angka yang dibandingkan di tahun sebelumnya. Dalam hal ini pertumbuhan Q2 2020 yang dipastikan minus lebih dari 3 persen.
“Kalau Q2 tahun depan dengan baseline rendah bisa meningkat lebih tinggi karena base-nya (2020) lebih rendah. Di Q2 tahun depan pertumbuhan di atas 5 persen bisa terjadi,” ucap Sri Mulyani.
“Dan bertahan Q3 dan Q4 2021,” tambahnya.
Hanya saja skenario positif ini memiliki syarat dan ketentuan berlaku. Sri Mulyani mengatakan proyeksi ini dibuat dengan asumsi anggaran penanganan COVID-19 dan belanja pemerintah untuk mengangkat permintaan dan penawaran bisa berhasil.
Jika sesuai rencana, maka pertumbuhan ekonomi 2021 full year di kisaran 4,5-5,5 persen bisa tercapai.
“Proyeksi ini diasumsikan seluruh desain penanganan COVID-19 dan belanja untuk peningkatan konsumsi, ekspor dan sisi suplai seperti pertanian dan dunia usaha bisa membuat dunia usaha bangkit lagi tahun depan,” ucap Sri Mulyani.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz