Menuju konten utama

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Q1 Sudah Sesuai Proyeksi

Salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah yakni perang Ukraina dan Rusia yang menimbulkan spill over atau rambatan sangat banyak dan pelik.

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Q1 Sudah Sesuai Proyeksi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL/rwa.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen pada kuartal I-2022 atau Q1 secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya terkontraksi minus 0,70 persen.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Q1 Indonesia saat ini sudah sesuai dengan proyeksi Kementerian Keuangan.

“Pertama, kita melihat pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen ini sesuai dengan proyeksi yang di Kementerian Keuangan lakukan. Walaupun selalu ada di range nya tapi poin estimate kita sangat mendekati.” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Sri Mulyani mengungkapkan kenaikan sebesar 5 persen merupakan hal yang harus disyukuri di tengah kontraksi ekonomi seperti sekarang ini. Namun hal ini berbanding lurus dengan tantangan tidak mudah untuk dihadapi Indonesia.

Bendahara Negara itu mencontohkan, salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah yakni perang Ukraina dan Rusia yang menimbulkan spill over atau rambatan sangat banyak dan pelik. Kondisi itu membuat terjadinya disruption supply.

"Dan juga dari sisi kenaikan harga-harga komoditas yang akan memunculkan tantangan yang jauh lebih rumit," katanya.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan, kinerja ekonomi berhasil diperoleh ini tidak terlepas dari solidnya kerja sama antara pemerintah dan seluruh stakeholders. Terutama bersinergi melakukan pengendalian COVID-19 dan menjalankan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Hasilnya, kepercayaan masyarakat maupun investor semakin menguat dalam mendorong aktivitas ekonomi nasional,” ujarnya.

Ia menyebut berbagai program PEN termasuk upaya front loading digulirkan oleh pemerintah berhasil mengakselerasi performa ekonomi di triwulan I, baik dari sisi lapangan usaha maupun sisi pengeluaran.

"Melalui pemberian insentif bagi dunia usaha, aktivitas produksi mampu terekspansi yang terlihat dari pertumbuhan positif pada mayoritas lapangan usaha," jelasnya.

Mantan Menteri Perindustrian itu optimis dengan pertumbuhan terjadi saat ini, sampai akhir tahun laju ekonomi Indonesia bisa tembus mencapai 5 persen. Berbagai lembaga internasional seperti OECD, World Bank, ADB, dan IMF bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran antara 5 persen hingga 5,4 persen.

"Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Fahreza Rizky