Menuju konten utama

Sri Mulyani: Ekspor Tak Membaik Sejak Saya Masih Jadi Peneliti

Sri Mulyani menyebut kinerja ekspor Indonesia tak banyak berubah sejak ia masih jadi peneliti hingga jadi menteri.

Sri Mulyani: Ekspor Tak Membaik Sejak Saya Masih Jadi Peneliti
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutan usai penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama Koordinasi Percepatan dan Perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengkritik Kementerian Perdagangan lantaran kinerja ekspor Indonesia tak banyak membaik dalam beberapa tahun ke belakang.

Sri Mulyani membandingkan kinerja ekspor Indonesia sewaktu itu masih berkiprah di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI di kisaran tahun 1998-2001.

“Dari saya jadi peneliti sampai jadi Menteri, ekspor kita enggak banyak berubah. Daya saing kita enggak banyak berubah,” ucap Sri Mulyani kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Sri Mulyani mengatakan waktu ia masih bekerja di LPEM UI, ia pernah membantu Kementerian Perdagangan khususnya Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, sebagai konsultan. Karena itu, ia mengaku tahu betul kondisi perdagangan Indonesia selama paruh waktu 2 dekade terakhir.

Hanya saja, semakin ke sini, ia justru mendapati kinerja ekspor Indonesia terus menurun.

Sri Mulyani juga menyoroti kinerja ekspor nonmigas yang belakangan turun baik karena gejolak harga komoditas batu bara dan sawit, tetapi juga menurun secara volume.

Level ekspor tahun 2019, katanya, hanya mencapai angka 167,5 miliar dolar AS turun dibanding tahun 2018 yang berada di kisaran 180 miliar dolar AS.

Tren penurunan ini kata Sri Mulyani juga disertai oleh penurunan impor yang kebetulan lebih dalam dari pada penurunan ekspor. Tahun 2019 kemarin impor berada di posisi 170 miliar dolar AS dari posisi 188 miliar dolar AS.

“Kalau dihitung ekspor minus impor kelihatannya positif. Tapi secara komponen enggak bagus dua-duanya turun.

Menurut Sri Mulyani turunnya kinerja ekspor ini perlu disikapi karena di balik itu ia yakin ada persoalan daya saing yang tidak beres. Ia pun menunjuk hal ini pada seluruh hadirin yang berada di ruang rapat Hotel Borobudur yang kebetulan diisi oleh pejabat dari lingkungan Kemendag.

“Artinya kita tidak lakukan PR kita,” pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

Baca juga artikel terkait EKSPOR INDONESIA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana