Menuju konten utama

Sri Mulyani: Dampak Wabah Corona Bisa Picu Krisis Keuangan Global

Dampak virus Corona atau Covid-19 akan memukul pertumbuhan ekonomi cukup berat, menurut Menkeu Sri Mulyani.

Sri Mulyani: Dampak Wabah Corona Bisa Picu Krisis Keuangan Global
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutan usai penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama Koordinasi Percepatan dan Perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dampak virus Corona atau Covid-19 akan memukul pertumbuhan ekonomi cukup berat. Dengan perlambatan selama 2019 lalu berikut wabah Corona, ia khawatir pertumbuhan ekonomi global tahun 2020 akan mengulangi tren krisis keuangan pada 2008.

“Sekarang ditambah dengan terjangkitnya virus novel Corona pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan melambat menjadi 2,8 persen dan pertumbuhan ini akan sama atau seperti terjadi pada tahun 2008 dan 2009 dimana terjadi krisis keuangan global,” ucap Sri Mulyani dalam sambutan di kantornya, Senin (2/3/2020).

Krisis keuangan global yang berada pada tahun 2008-2009 telah menyebabkan perlambatan ekonomi global secara signifikan. Merujuk data Bank Dunia pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi global adalah 1,851 persen melambat dari 2007 yang masih di kisaran 4,319 persen.

Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi global anjlok di angka -1,679 persen. Namun, membaik lagi di tahun 2010 di angka 4,299 persen.

Krisis keuangan pada tahun 2008-2009 dipicu oleh kebangkrutan bank bernama Lehman Brothers yang merembet pada sistem keuangan global. Penyebabnya berasal dari kredit rumah berisiko tinggi atau subrime mortgage yang gagal dibayar debitur. Kebetulan kredit ini juga dikemas dalam sekuritisasi yang ditawarkan kepada sejumlah investor.

Nilai yang disebutkan Sri Mulyani juga lebih rendah dari prediksi Dana Moneter Internasional yang masih di kisaran 3,3 persen selama tahun 2020. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan memburuknya perekonomian global tahun 2020 akan memengaruhi Indonesia.

“Karena itu pemerintah terus melakukan berbagai bersama otoritas moneter di OJK dan di sektor riil untuk terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia APBN,” ucap Sri Mulyani.

Hingga hari ini, telah ada lebih dari 83.700 kasus virus korona yang berhasil dikonfirmasi. Dari jumlah itu jumlah kematian berada pada angka 2.859 orang. Penyebaran virus Corona telah menyebar ke sejumlah negara Asia, Timur Tengah, sampai Amerika Latin serta Eropa. Baru-baru ini Presiden Joko Widodo juga mengumumkan Indonesia memiliki dua kasus pertamanya.

Baca juga artikel terkait DAMPAK VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri